Mendag Izinkan Bulog Impor 1.000 Ton Daging Sapi

Selasa, 16 Juni 2015 | 18:26 WIB
Mendag Izinkan Bulog Impor 1.000 Ton Daging Sapi
Warga memilih daging [Antara/Rahmad]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Perdagangan mengizinkan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) mengimpor sekitar 1.000 ton daging sapi dari Australia. Hal ini dilakukan dalam rangka mengantisipasi kenaikan harga daging sapi selama bulan Ramadan dan lebaran.

Selain itu, izin itu diberikan menyusul kebijakan Kementerian Perdagangan yang membuka izin 29 ribu ekor sapi potong kepada para importir.

Izin tersebut  sudah dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan sejak pekan lalu kepada Bulog untuk  mengimpor daging potong sekunder sebanyak 1.000 ton.

Nantinya Bulog diharapkan dapat langsung melakukan operasi pasar dengan menjualnya, berikut jeroan di pasaran. Izin ini tidak diberikan kepada para importir umum untuk menjaga pasokan sapi lokal dan harga di pasar.

"Diperbolehkan BUMN itu (Bulog) mengimpor dalam kondisi-kondisi tertentu, salah satunya puasa dan Lebaran, dan nanti Natalan," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Partogi Pangaribuan, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Selasa (16/6/2015).

Partogi menjelaskan, keputusan pemerintah untuk melakukan impor daging potong kepada Bulog tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 02 dan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 41 Tahun 2015 yang menyebut Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diperbolehkan mengimpor dalam kondisi tertentu, seperti puasa, lebaran, natal.

"Ini bentuknya penugasan karena kita harus pikirkan peternak juga, sedangkan importir umum orientasinya dagang. Kita berikan izin jika kondisinya betul-betul terpaksa sebab kita harus jaga peternak sapi, enggak boleh sembarangan," jelasnya.

Menurut Partogi, diberikannya izin impor terhadap Bulog, lantaran tidak memiliki tujuan yang komersial seperti halya importir, sehingga pemerintah tidak menetapkan harga jualnya.

"Enggak dipatok, kita serahkan ke BUMN, apalagi kalau dia bisa beli dengan harga murah. BUMN kan enggak komersial, tujuannya supaya masyarakat bisa dapatkan daging dengan harga terjangkau saat puasa dan lebaran," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI