Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Komisi VII DPR RI menyepakati dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016 target produksi terjual (lifting) minyak sebesar 800 ribu-830 ribu barrel per hari.
Ketua Komisi VII Kardaya Warnika menjelaskan angka tersebut merupakan usulan dan kesepakatan masing-masing fraksi. Dalam menentukan target lifting minyak, setiap kelompok fraksi telah melakukan diskusi secara internal.
"Dapat disimpulkan, disepakati range lifting minyak berada di level 800 ribu sampai 830 ribu bph ini berdasarkan usulan dari setiap fraksi sebelum diambil keputusan," katanya dalam rapat kerja dengan Kementerian ESDM di DPR, Senin (15/6/2015).
Adapun usulan dari Fraksi PDI Perjuangan besaran lifting dikisaran 810 ribu - 830 ribu bph, Fraksi Golkar 820 ribu - 850 ribu bph.
Selain itu, Fraksi Gerindra 800 ribu - 830 ribu bph, Fraksi Demokrat 810 ribu - 830 ribu bph, Fraksi PAN 800 ribu - 830 ribu bph, Fraksi PKB 760 ribu - 800 ribu bph, Fraksi PKS 800 ribu - 830 ribu bph, Fraksi Nasdem mengusulkan minimal target lifting 800 ribu bph, Fraksi PPP 800 ribu- 830 ribu bph, dan Fraksi Hanura 820 ribu - 850 ribu bph.
Menanggapi keputusan tersebut, Menteri ESDM Sudirman Said meyambut baik target tersebut. Pasalnya, angka lifting minyak tersebut cukup realistis dengan perkiraan pemerintah. Pihaknya menyambut baik keputusan DPR tersebut.
"Melihat kinerja dan pandangan (lifting) ke depan, (angka) kisaran ini cukup realistis dengan potensi produksi lapangan Cepu yang melebihi perkiraan awal yang sebesar 165.000 bph," kata Sudirman.
Bahkan, Sudirman mengaku optimistis target yang ditentukan DPR terpenuhi.
"Proyeksi memang demikian, tetapi kami ingin sampaikan informasi terkini. Berkaitan outlook 2015, dua kali kami ke Cepu target produksi Juli 2015 bisa ini tercapai. Jawaban MCL masih optimistis, memang benar andalan kami Cepu," kata dia.