Neraca Perdagangan Mei Surplus

Senin, 15 Juni 2015 | 13:57 WIB
Neraca Perdagangan Mei Surplus
Suasana transaksi pertukaran nilai mata uang asing terhadap rupiah di salah satu gerai Money Changer di Jakarta, Senin (11/5). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pusat Statistik menyebutkan nilai ekspor Indonesia pada Mei 2015 sebesar 12,56 miliar dolar AS atau mengalami penurunan sekitar 4,11 persen dari April 2015 pada beberapa sektor. Meski mengalami menurun, neraca perdagangan pada Mei 2015 surplus sebesar 955 juta dolar AS.

Surplus meningkat jika dibandingkan pada bulan sebelumnya yang hanya 480 juta dolar AS. Ini merupakan kali kelima Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan sepanjang 2015.

Menurut Kepala BPS Suryamin mengatakan, surplus neraca perdagangan lantaran nilai ekspor Indonesia yang mengalami kenaikan dengan posisi 12,56 miliar dolar AS dan impor sebesar 11,61 miliar dolar AS.

"Kita surplus terus selama 2015, untuk Mei 2015 terjadi surplus sebesar 0,95 miliar dolar AS atau 950 juta dolar AS," kata Suryamin saat ditemui di kantornya, Senin (15/6/2015).

Secara kumulatif Januari-Mei 2015, neraca perdagangan mengalami surplus perdagangan sebesar 3,75 miliar dolar AS.

"Kalau secara akumulasi dari Januari hingga Mei 2015, sektor migas terjadi defisit sebesar 1,98 miliar dolar AS. Sementara untuk nonmigas surplus sebesar 5,742 miliar dolar AS. Sementara pada Mei 2015 migas defisit 710 juta dolar AS. Kemudian untuk nonmigas surplus 1,665 miliar dolar AS," katanya.

Suryamin mengungkapkan dengan adanya surplus neraca perdagangan, volume ekspor impor Indonesia sudah mampu menggerakkan sektor lain ‎melalui tahapan pemrosesan kembali.

"Ekspor memang turun, itu karena penurunan ekspor migas 6,03 persen dan non migas turun 3,87 persen. Ekspor hasil minyak anjlok 27,79 persen dan gas susut 10,11 persen. Sementara ekspor minyak mentah naik 10,40 persen. Namun impir sudah mampu menutup, jadi neraca kita surplus terus diperkirakan beberapa bulan ke depan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI