Menaker: Investasi Cina Diharapkan Menyerap Pengangguran

Kamis, 11 Juni 2015 | 19:31 WIB
Menaker: Investasi Cina Diharapkan Menyerap Pengangguran
Sejumlah pekerja dalam sebuah proyek pembangunan infrastruktur di Jakarta. [Antara/Sigid Kurniawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Indonesia menyambut baik masuknya arus investasi dari negara Cina. Bahkan diharapkan, investasi itu dapat membantu penyerapan angkatan kerja baru, menciptakan lapangan kerja, serta mengurangi pengangguran.

"Kita ingin mendorong agar setiap investasi yang masuk dari luar negeri dapat menunjang pertumbuhan ekonomi, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi pengangguran di Indonesia," kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif Dhakiri, melalui keterangan persnya di Jakarta, Kamis (11/6/2015).

Hanif sendiri dilaporkan melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Menaker Cina, Kong Changseng, di sela-sela rangkaian kegiatan International Labor Conference (ILC) di Jenewa, Swiss, pada Rabu (10/6) petang waktu setempat. Mereka membicarakan kerja sama investasi antara kedua negara.

Menurut Hanif, untuk menunjang pertumbuhan ekonomi, pemerintah Indonesia tidak hanya membutuhkan investasi yang berbentuk padat modal, melainkan juga butuh investasi yang bersifat industri padat karya, sehingga dapat bermanfaat lebih banyak bagi para pekerja dan pencari kerja.

Saat ini, berdasarkan data BPS per Februari 2015, tercatat jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,4 juta orang. Pemerintah menargetkan terciptanya dua juta lapangan kerja baru setiap tahunnya, untuk mempercepat pengurangan angka pengangguran. Sementara itu, untuk mengurangi pengangguran dan penciptaan lapangan kerja yang lebih luas di berbagai sektor industri, dibutuhkan adanya tambahan investasi yang berasal dari dalam maupun luar negeri.

"Dengan peningkatan arus investasi yang masuk, maka diharapkan akan menunjang penciptaan lapangan kerja, sekaligus memberikan alih kemampuan, alih pengetahuan dan alih tekonologi bagi para pekerja di Indonesia," kata Hanif lagi.

Kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Cina di berbagai bidang selama ini disebut telah terjalin dengan baik. Kondisi itu diharapkan dapat dimanfaatkan, agar bisa menunjang perkembangan kerja sama sektor ketenagakerjaan antara kedua negara.

"Selain masalah investasi, kita juga mengajak Cina untuk meningkatkan kerja sama ketenagakerjaan, di antaranya dalam bidang pelatihan kerja dan peningkatan produktivitas, penelitian, informasi pasar kerja, hubungan industrial dan pengawasan ketenagakerjaan," tambah Hanif.

Sementara itu, Wakil Menaker Cina, Kong Changseng, menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan kerja sama dengan pemerintah Indonesia, terutama di bidang ketenagakerjaan.

Investasi dari Cina sendiri merupakan salah satu dari lima besar investasi asing yang ada di Indonesia, di mana hubungan diplomatik kedua negara juga telah berjalan dengan baik selama 65 tahun. Cina merupakan salah satu mitra strategis Indonesia, terutama dalam hal pembangunan infrastruktur. Saat ini, investasi Cina yang paling banyak ada di Indonesia berupa pembangunan pembangkit listrik dan smelter pertambangan. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI