Suara.com - Rencana pemerintah Indonesia aktif kembali di Organization of Petroleum Exporting Country segera terwujud. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral I Gusti Nyoman Wiratmadja Pudja menyatakan pada November 2015, Indonesia resmi menjadi anggota OPEC bergabung dengan negara-negara pengekspor minyak.
“Iya pada November nanti kita sudah menjadi anggota OPEC lagi,” kata Wirat saat ditemui di kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas, Jakarta Pusat, Rabu (10/6/2015).
Wirat menceritakan sehari setelah kepulangan bersama Menteri ESDM Sudirman Said dari Wina, Austria, untuk menghadiri pertemuan OPEC, seluruh anggota dan pemimpin-pemimpin OPEC mengadakan rapat untuk membahas rencana Indonesia bergabung lagi.
“Mereka menyambut dengan baik, dan setelah rapat itu kita mendapat kabar bahwa November nanti kita sudah bisa masuk menjadi anggota OPEC,” katanya.
Dia menjelaskan sebelumnya posisi Indonesia di OPEC dibekukan sementara (suspended) sejak 2008. Saat ini, pemerintah dalam proses untuk mengaktifkan keanggotaannya kembali, dengan menjadi tim observer.
"Kita kan dari dulu anggota kita enggak keluar dari keanggotaan, malah salah satu pendiri. Terus tahun 2008 suspended. Nah, rencana kita akan masuk lagi, dan mereka sangat antusias sekali, jadi kita minta status itu dicabut, agar Indonesia bisa aktif kembali, ternyata dikabulkan dan November nanti peresmiannya," katanya.
Sebelumnya, anggota DPR RI Komisi VII Kurtubi mengatakan jika pemerintah tetap kukuh menjadi anggota OPEC, pemerintah harus terlebih dahulu membenahi produksi cadangan minyak agar terus meningkat.
“Kalau emang mau masuk lagi ke OPEC benahi dulu produksi cadangan minyaknya. Belum diperbaiki kok sudah mau masuk ke OPEC. Kalau sudah dibenerin, saya yakin Indonesia akan mampu masuk dalam OPEC. Pasalnya, cadangan minyak dan gas bumi yang ada di Indonesia maupun di dunia sangat besar,” katanya.