Kisah Penjual Makanan Keliling Sukses Jadi Bos Kerupuk

Siswanto Suara.Com
Minggu, 07 Juni 2015 | 19:50 WIB
Kisah Penjual Makanan Keliling Sukses Jadi Bos Kerupuk
Uang rupiah [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Setelah batangan kerupuk didinginkan selama dua hari dilanjutkan dengan memotong tipis menggunakan mesin yang ia ciptakan sendiri.

"Usai dipotong kerupuk akan dijemur memanfaatkan panas matahari di mana jika cuaca bagus bisa 45 ton sebulan diproduksi," katanya.

Setiap pagi proses kerja akan dimulai dari memotong batangan yang sudah didinginkan untuk dijemur, dilanjutkan dengan membuat adonan hingga memasaknya.

Ramalius mengakui produksi kerupuk bergantung cuaca karena harus dijemur, sebelumnya ia mencoba membuat mesin pengering tapi jebol, akhirnya saat ini kalau hujan akan menghambat pembuatan.

Saat ini untuk pemasaran, Ramalius sudah punya pasar sendiri bahkan ia mengaku kewalahan memenuhi permintaan.

"Pelanggan biasanya menelepon minta berapa lalu diantar dengan mobil boks, ada juga yang menjemput ke pabrik," kata dia.

Ia mengatakan kerupuknya dipasarkan di Padang, Dharmasraya hingga ke Jambi dan Bandung.

Sinergi Usaha

Memaksimalkan pemasaran kerupuknya, Ramalius menjalin kerja sama dengan produsen mi kuning di mana ia membantu memasarkan mi sebaliknya pengusaha mi juga menolong pemasaran kerupuknya.

"Kalau orang butuh mi, pasti perlu kerupuk sebagai pelengkap, berapa mi terjual sebanyak itu pula kerupuk diperlukan," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI