Lebih Murah, Pedagang Pilih Jual Bawang Impor

Kamis, 28 Mei 2015 | 13:28 WIB
Lebih Murah, Pedagang Pilih Jual Bawang Impor
Pedagang bawang merah di Pasar Inpres Senen Jakarta. [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini bawang merah Impor membanjiri pasar, termasuk di Pasar Induk Kramat Jati. Padahal pemerintah belum membuka kran impor untuk komoditi bawang merah pada tahun ini.

Diduga bawang itu ilegal dan berasal dari Vietnam, Thailand dan Myanmar. Pedagang di Pasar Induk Kramat Jati lebih memilih memasok bawang merah impor dibandingkan bawang merah lokal di tengah harga bawang lokal sedang tertekan. Harga jual bawang impor lebih murah dibandingkan dengan bawang merah lokal asal Brebes, Jawa Tengah.

Salah seorang pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Yopi mengungkapkan untuk bawang merah impor dibanderol dengan harga sekita Rp23 ribu sampai Rp25 ribu/kg. Sedangkan untuk bawang merah lokal asal Brebes dijual dengan harga sekitar Rp30/kg.

“Kalau kita mendatangkan bawang merah impor saya keluarin Rp19 ribu/kg sedangkan untuk lokal saya keluarin Rp23 ribu-Rp25 ribu/kg. Jadi lebih mahal untuknya nggak seberapa. Jadi saya mending jual yang bawang impor kualitasnya juga bagus dan bersih dibandingka lokal suka banyak yang busuk,” kata Yopi saat ditemui Suara.com, Kamis (28/5/2015).

Ia mengatakan, pasokan bawang impor saat ini sedang tinggi. Bawang impor selalu masuk setiap tahunnya di saat harga bawang lokal sedang tinggi.

Dengan kondisi seperti ini, banyak pedagang yang lebih memilih memasok bawang impor karena stoknya yang besar untuk mengimbangi permintaan yang terus naik.

“Tiap tahun bawang impor selalu ada, pasokannya banyak. Kalau bawang lokal pasokannya lagi sedikit karena musim yang nggak jelas kemarin. Makanya, karena permintaan tinggi mau nggak mau kita jual bawang impor. Kalau nunggu pasokan lama nanti kita rugi nggak jualan,” jelasnya.

Meski demikian, ia mengaku masih menjual bawang merah lokal asal Brebes tersebut. Namun kuotanya lebih sedikit dibandingkan dengan bawang merah impor.

Setiap hari untuk bawang merah impor,Yopi memasok 20 karung bawang merah dengan berat 15kg perkarungnya. Sedangkan untuk bawang merah lokal Yopi hanya memasok sekitar 5 karung perhari dengan berat 15kg perkarung.

Yopi mengungkapkan bawang-bawang impor tersebut berasal dari Vietnam, Filipina, Thailand an bahkan hingga dari Pakistan. Menurutnya, membanjirnya peredaran bawang impor ini bukan hal yang asing terjadi di tengah harga bawang lokal sedang tinggi. Katanya, bawang merah impor ini hanya sebagai penyeimbang harga pasokan dan agar pedagang tidak mengalami kerugian ketika pasokan bawang lokal sedang kosong.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI