Suara.com - Pemerintah berusaha menata sektor hulu-hilir gas bumi guna meningkatkan pasokan gas bumi ke masyarakat. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengungkapkan selama ini masih banyak trader gas yang hanya bermodal kertas dalam menjalankan usaha. Dengan kata lain, mereka sama sekali tidak memiliki infrastruktur penyaluran gas.
“SKK Migas telah mendapatkan satu profile, dari 60-an trader gas hanya 15 trader yang memiliki fasilitas infrastruktur gas. Selebihnya menurut pantauan tim intelijen SKK Migas adalah para saudagar, para pedagang yang hanya bermodalkan kertas,” kata Sudirman dalam pidato pembukaan The 39 Th IPA Convention & Exibition di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu (20/5/2015).
Dengan keberadaan para trader yang hanya bermodalkan kertas, membuat para trader yang serius mau meningkatkan pasokan gas menjadi terhambat dan tidak menyukai hal tersebut.
Oleh sebab itu, untuk mendukung para trader yang serius menggarap sektor hulu-hilir gas, kementerian bakal mewajibkan trader untuk membangun infrastruktur gas terlebih dulu.
Kewajiban itu bakal dimasukkan ke dalam revisi Peraturan Menteri ESDM Nomor 19 tahun 2009 tentang kegiatan usaha gas bumi melalui pipa.
“Dengan adanya revisi ini mereka tidak akan tutup tetapi paling tidak punya fasilitas. Izinnya dikasih waktu untuk membangun fasilitas itu. Intinya sedang dibahas. Jadi nanti akan diisi oleh pemain-pemain yang serius dan juga bersedia dalam pembangunan infrastruktur,” kata dia.
Di sisi lain, pemerintah juga bakal membantu trader membangun infrastruktur gas. Caranya, memberikan insentif fiskal berupa keringanan pajak.