Bambang juga menerangkan selain berdampak pada kinerja pertumbuhan ekonomi, melemahnya kinerja ekspor juga telah berdampak pada kondisi neraca pembayaran Indonesia, khususnya neraca transaksi berjalan.
"Sejak 2012, neraca transaksi berjalan Indonesia terus mengalami defisit yang cukup besar. Kombinasi tekanan pada pasar keuangan terkait dengan rencana penghentian kebijakan stimulus moneter serta tekanan pada neraca transaksi berjalan inilah yang telah mengakibatkan nilai tukar rupiah mengalami tekanan," terangnya.