Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said melalui juru bicara Dadan Kusdiana membantah telah menyebutkan nama dalam diskusi bertema Likuidasi Pertamina Energy Trading Limited (Petral) di Jakarta pada Minggu (17/5/2015).
"Dalam forum publik, Menteri ESDM amat correct dan tidak mungkin menyebut nama. Menteri ESDM juga selalu menjelaskan arah kebijakan disertai konteksnya agar publik memahami latar belakang dan tujuan yang hendak dicapai," kata Dadan dalam pernyataan pers di Jakarta, Selasa (19/5/2015).
Menteri ESDM, menurut dia, akan terus mengomunikasikan latar belakang suatu kebijakan agar masyarakat mendapatkan pemahaman secara menyeluruh.
"Menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan kebijakan adalah bagian dari tugas publik yang harus diemban seorang menteri, termasuk dalam perbaikan tata kelola migas," katanya.
Ia menambahkan sektor ESDM membutuhkan sumbang saran yang membangun dari publik dalam rangka memperbaiki kinerja kementerian.
Kontroversi dan perseteruan ini bermula dari pernyataan Sudirman yang dikutip media dan menyebutkan kalau upaya pembubaran Petral, yang dianggap sarang mafia migas, selalu gagal di jaman pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam diskusi tersebut, Sudirman menceritakan saat diminta oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Menteri ESDM. Sudirman selalu ditanya oleh Jokowi terkait kesiapan dan keberadaan Petral dan sepak terjang anak perusahaan Pertamina itu.
"Sebelum ditunjuk sebagai menteri, Pak Presiden dulu banyak bertanya soal ini, termasuk Petral. Saya menjelaskan, Pertamina banyak sebenarnya banyak usulan yang mati di Kantor Presiden," kata Sudirman, Minggu (17/5/2015).
Akhirnya, di era Presiden Joko Widodo Petral berhasil dibubarkan secara resmi pada Rabu (13/5/2015). Presiden ingin adanya efisiensi dalam pengelolaan migas sekaligus memotong rumor miring perihal mafia migas.
Atas pernyataan tersebut, Yudhoyono langsung merespon melalui akun media sosial di Twitter dan Facebook dengan menyebut hal itu sebagai fitnah.
"Tidak ada yang mengusulkan ke saya agar Petral dibubarkan. Saya ulangi, tidak ada. Kalau ada pasti sudah saya tanggapi secara serius," tulis SBY di akun Twitter pribadi.