Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said prihatin banyak kilang minyak di Indonesia yang sudah tua. Kilang itu sulit untuk diperbarui dan bisa menghasilkan memompa minyak mentah.
Padahal keberadaan kilang dengan jumlah yang banyak sangat penting untuk menjaga pasokan bahan bakar minyak nasional di Indonesia. sedikitnya kilang minyak di Indonesia bukan karena Indonesia tidak mampu membangun kilang baru.
"Nggak mungkin cuma bangun kilang enggak mampu. Masalahnya hanya didorongannya yang kurang kuat dalam merealisasikannya. Dulu sewaktu saya menjabat hari-hari pertama, ada persepsi dari teman-teman bahwa membangun kilang itu tidak efisien. Tapi saya membantahnya,” katanya saat ditemui di Bumbu Desa Cikini, Jakarta, Minggu (17/5/2015).
Sudirman mengungkapkan, pembangunan kilang minyak tersebut sebenarnya bisa terwujud. Syaratnya pemerintah mendukung secara penuh.
"Siapa pun Dirut Pertamina, menterinya dan presidennya sudah pasti akan bangun ini. Jadi nggak penting menterinya itu Sudirman Said atau yang lain, yang penting punya logika membangun kilang minyak, karena ini memang harus dibangun," tegasnya.
Sudirman menjelaskan, dengan adanya pembangunan kilang minyak, dirinya optimis akan meningkatkan kapasitas penimbunan dari 20 hari menjadi 30 hari. Jika hal itu bisa direalisasikan, maka kedepannya, Indonesia bisa memenuhi bahan bakar dalam negeri tanpa harus mengandalkan impor BBM dari negara lain.
"Jadi nggak akan ada impor lagi mudah-mudahan. Maka sekarang kalau untuk membangun kilang baru dan memodernisasi kilang-kilang yang ada, tahun 2025 kita bisa memenuhi bahan bakar dalam negeri," pungkasnya.