Suara.com - Mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi Faisal Basri meminta pemerintah mencopot Direktur Pemasaran PT. Pertamina (Persero) Ahmad Bambang karena dia nilai melakukan sejumlah kesalahan yang bisa merugikan masyarakat, perusahaan, dan negara.
“Sudahlah itu, Ahmad Bambang copot saja. Ngapain dia di sana, dia itu sudah beberapa kali melakukan kesalahan,” kata Faisal ketika diskusi di acara bertema Energi Kita di Bumbu Desa Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (17/5/2015).
Menurut Faisal kesalahan yang dilakukan oleh Ahmad Bambang ialah terkait surat edaran yang berisi rencana Pertamina menaikkan harga Pertamax dari Rp8.800/liter menjadi Rp9.600/liter pada Jumat (15/5/2015) pukul 00.00 WIB.
“Ini kan tidak masuk akal. Masa iya, coba bisa dibayangkan kalau surat edaran itu diberlakukan betul-betul Kalau harga Pertamax itu Rp9.600 bukankah itu namanya Pertamina bunuh diri? Tidak sebegitunya juga kan,” katanya.
Faisal mempertanyakan latar belakang terbitnya surat edaran tersebut. Apakah ada kesalahan komunikasi atau ada motif lain dari informasi itu.
Faisal mengaku tidak khawatir atas kritik pedasnya kepada Bambang.
“Saya enggak peduli, karena ini fatal. Dan ini bukan hanya sekali, tapi sudah berkali-kali. Jadi saya minta satu saja, beliau diganti karena sudah berkali-kali melakukan banyak kesalahan yang fatal dan itu sudah keterlaluan," kata dia.
Sebelumnya, Faisal juga pernah menyentil mantan Vice President for Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir yang disebut sering salah mengenai tidak terbukanya data mengenai harga jual BBM di Indonesia. Sentilan tersebut yang membuat akhirnya Ali Mudakir dicopot dari jabatannya.