Suara.com - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyampaikan bahwa dibutuhkan investasi sebesar 300 juta dolar Amerika Serikat untuk mengembangkan kawasan Wisata Mandeh, Sumatera Barat.
"Kalau bisa mendapatkan 300 juta dolar saya rasa kita sudah bisa memulai pengembangan di Mandeh dengan baik," katanya dalam konferensi pers di Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat, Sabtu (16/5/2015).
Ia menjelaskan jika dibandingkan dengan kawasan wisata di Mandalika, Nusa Tenggara Barat, kawasan wisata Mandeh akan membutuhkan biaya yang jauh lebih besar.
"Di Mandalika kita perlu Rp2,1 triliun, itu sudah bisa jalan. Kalau di sini angka tersebut tidak cukup, pasti perlu lebih. Karena harus membuat akses jalan lebih bagus," tuturnya.
Melalui investasi untuk pengembangan infrastruktur dan akses tersebut, Arief berharap, hasilnya akan menarik minat para investor lain untuk turut memperkuat aktivitas ekonomi di wilayah itu.
Ia menilai bahwa wilayah Mandeh memiliki keindahan dan potensi wisata alam yang mirip dengan Kepulauan Raja Ampat di Papua.n"Kalau ke sini (Mandeh) tiket pesawatnya kan lebih murah daripada ke Raja Ampat. Jadi akan lebih baik kalau bisa menyambangi ke sini juga," imbuhnya.
Mandeh telah ditetapkan sebagai kawasan pariwisata nasional sebagaimana telah ditetapkan dalam PP No.50/2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010-2025.
Selain itu Kawasan Wisata Mandeh juga diusulkan untuk dicanangkan sebagai Kawasan Pariwisata Bahari Terpadu dengan potensi terumbu karang mencapai 70,32 hektare, mangrove 313,32 hektare, dan keragaman hayati mencapai 404,55 hektare. (Antara)
Investasi Wisata Mandeh Butuh Dana 300 Juta Dolar
Ririn Indriani Suara.Com
Minggu, 17 Mei 2015 | 00:27 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
5 Destinasi Wisata Sejuk di Indonesia, Lengkap dengan Pilihan Outfit yang Menghangatkan
21 November 2024 | 13:05 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI