Suara.com - Mantan Menteri Keuangan era Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I Jusuf Anwar dikabarkan meninggal dunia pada usia 74 tahun.
Kepergian Jusuf ternyata meinggalkan duka yang teramat dalam bagi Menteri Koordinator Bodang Perekonomian Sofyan Djalil.
Dimata Sofyan Djalil, Jusuf adalah seseoarang yang memiliki intergritas dan prinsip yang tinggi yang ditunjukkan dalam setiap pengambilan keputusan.
Salah satu kebijakan yang paling popular yang diingat oleh Sofyan adalah saat Jusuf menjabat sebagai Ketua Tim Privatisasi Telkom .
Ketika bergabung dalam tim privatisasi Telkom, Jusuf menolak intervensi dari pihak luar. Karena adanya intervensi tersebut, Jusuf lebih memilih mundur dari jabatannya tersebut.
"Waktu itu, beliau lebih baik mundur daripada diintervensi. Ini menunjukkan beliau orang yang mempunyai prinsip," kata Sofyan saat ditemui dikantornya, Jakarta Pusat, Jumat (15/5/2015).
“Harusnya hari ini saya ke tempat beliau. Tapi karena tadi ada rapat dengan Presiden saya belum sempat melayat ke kediaman beliau. Sekarang jenazahnya sudah dibahwa ke Taman Makam Pahlawan Kalibata,” jelasnya.
Bagi Sofyan, Jusuf merupakan kawan terbaik yang selalu dihormatinya. Selain itu, menurut Sofyan sosok Jusuf memiliki rekam jejak karir yang sangat cemerlang, penuh perjuangan dan dedikasi yang tinggi.
“Saya kagum dengan beliau. Jarang sekali ada orang Indonesia yang mau punya karir seperti beliau. Beliau merintis karis mulai dari pejabat keuangan paling renda sampai jadi menteri keuangan. Setelah itu, dia menjadi Dubes RI di Jepang dan akhirnya membagi ilmu dengan Mahasiswa Universitas Padjajaran sebagai profesor," ungkapnya.
Menurut Sofyan, sosok Jusuf Anwar dapat menjadi role model bagi masyarakat karena menerapkan prinsip hidup yang kuat dalam kehidupan sehari-harinya.
"Beliau pantas menjadi role model bagi Indonesia. Beliau adalah orang yang punya prinsip, easy going, walaupun menteri. Jadi, ini adalah sifat rendah hati Beliau, Jadi saya sangat merasa kehilangan, saya turut berduka cita. Saya doakan semoga diampuni segala dosanya, diterima amal ibadahnya dan mengakhiri hidup dengan khusnul khotimah karena beliau sudah menjalankan tugas dengan baik,” jelasnya.