Suara.com - PT Pertamina (Persero) menjalin kerjasana dengan perusahaan energi swasta PT Adaro Energy Tbk untuk mengoptimalkan cadangan minyak nasional.
Kerjasama jual-beli bahan bakar minyak (BBM) dengan total nilai kontrak sekitar Rp 7 triliun/tahun.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) mengatakan bahwa, pada tahap awal, Pertamina akan memasok kebutuhan BBM ke Adaro sebanyak 550.000 Kilo Liter (KL) dari kebutuhan total 800.000 KL per tahun hingga 10 tahun ke depan.
"Rencananya kerjasama ini diharapkan berjalan 10 tahun. Tapi ini baru kontrak selama satu tahun kedepan," kata Dwi saat ditemui di kantor ESDM, Jakarta, Rabu (13/5/2015).
Selain mensuplai BBM jenis solar kepada Adaro, Pertamina dapat memanfaatkan aset milik Adaro yakni tangki penyimpanan BBM dan juga pelabuhan dengan kapasitas 72 ribu kiloliter untuk meningkatkan cadangan minyak nasional.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said menjelaskan, kerjasama ini merupakan sebuah milestone yang baik bagi Pertamina dengan sinergi perusahaan energi nasional.
Dengan kerjasama ini, Pertamina bisa hemat karena tidak perlu membangun storage (tangki) BBM dari awal.
"Pagi ini kita saksikan peristiwa penting, secara volume memang nggak besar tapi secara milestone jadi strategis," kata Sudirman saat acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Strategis " kata Sudirman.
Sudirman menjelaskan, kerjasama ini nantinya akan diperluas pada pengembangan tangki penyimpanan.
Selain dengan Adaro, Kementerian ESDM juga akan membantu memfasilitasi pemanfaatan tangki penyimpanan perusahaan energi lain, untuk menambah cadangan operasional BBM nasional dari 18 hari menjadi 30 hari.