Ini Alasan Pemerintah dan Pertamina Bubarkan Petral

Rabu, 13 Mei 2015 | 16:20 WIB
Ini Alasan Pemerintah dan Pertamina Bubarkan Petral
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Pertamina (Persero) hari ini secara resmi akan membubarkan anak usahanya yang bermarkas di Singapura yakni PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral).

Menanggapi hal tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menilai, keberadaan Petral selama ini menimbulkan citra negatif dalam masyarakat. 

Sudirman menjelaskan, keputusan untuk membubarkan anak usaha PT Pertamina (Persero) yang bermarkas di Singapura sebagai upaya untuk memperbaiki citra Pertamina.

 "‎Ada banyak praktik yang ditengarai tidak transparan dan sering diungkapkan tim RTKM (reformasi tata kelola migas). Hal ini membuat reputasinya buruh di mata masyarakat. Karena itu Petral dialihfungsikan bukan menjadi single buyer," kata Sudirman saat menggelar konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (13/5/2015).

Sudirman mengungkapkan, setidaknya ada dua alasan yang mendasari kajian proses likuidasi Petral.

Pertama, pembubaran ini terkait efisiensi rantai pasok terhadap supply chain yang ada di perseroan.

“Tetapi karena reputasi Petral karena diduga melakukan praktik  enggak transparan makanya lebih baik dibubarkan, "  jelasnya.

Kedua, keberadaan Petral sejak dulu lekat dengan persepsi negatif yang menyebabkan reputasi perseroan di mata masyarakat ‎negatif.

"Reputasi Petral sejak dulu lekat dengan persepsi negatif. Ada banyak praktik ditenggarai nggak transparan. Itu juga rekomendasi dari Tim Mafia Migas (Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi),” tegasnya.

Oleh sebab itu, lanjut dia, dengan pembubaran Petral ini juga akan memutus citra buruk di dalam tubuh Pertamina yang selama ini juga melekat di masyarakat.

"Dengan Direksi Pertamina akhirnya memutuskan untuk membubarkan Petral, Petral dilikuidasi akan terjadi efisiensi, dan reputasi masa lalu putus. Putus reputasi yang buruk," pungkasnya.

Untuk kedepannya, tugas-tugas Petral sebagai impor minyak akan dilimpahkan kepada Integrated Supply Chain (ISC). Hal ini dimaksudkan agar kegiatan impor minyak lebih transparan dan lebih efisien.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI