Tour De Ijen Dongkrak Omzet Produsen Kaus

Ririn Indriani Suara.Com
Sabtu, 09 Mei 2015 | 14:29 WIB
Tour De Ijen Dongkrak Omzet Produsen Kaus
Tour de Banyuwangi Ijen 2015
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kegiatan lomba balap sepeda "International Tour de Banyuwangi Ijen" (ITdBI) 2015 yang digelar sejak 6-9 Mei ikut mendongkrak omzet produsen kaus dan produk minuman di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Produsen kaus dengan merek Kaosing, Tasya Madina, di Banyuwangi, Sabtu (9/5/2015) mengemukakan, selama pelaksanaan lomba balap internasional penjualan kaus di gerainya meningkat hingga 300 persen. Di hari biasa, produsen kaus etnik khas Banyuwangi itu mampu menjual sekitar 75 kaus, menjelang dan selama pelaksanaan balap tersebut terjual hingga 300 per hari.

"Harganya sekitar Rp80.000 hingga Rp150.000 per kaus," ujarnya sebagaimana dikutip siaran pers Humas Pemkab Banyuwangi.

Annisa Febby, perajin kaus dengan merek Nagud mengatakan selama pelaksanaan ITdBI, penjualan kausnya laku keras hingga mencapai omzet Rp15 juta per hari dengan rata-rata harga kaus Rp100.000 per kaus.

"Ini bener-bener luar biasa. Di hari biasa omzet kami sekitar Rp3 juta hingga Rp4 juta per hari. Tapi dengan adanya event ini masyarakat dan wisatawan seperti diundang untuk beli. Saya berharap ke depan event seperti ini bisa diteruskan," ujarnya.

Demikian pula Pramuji yang memproduksi kaus dengan merek Republik Using. Dia memanfaatkan stan di lokasi finish ITdBI yang disediakan Pemkab Banyuwangi. Omzet penjualannya dalam sehari mencapai Rp3 juta per hari. Biasanya, dalam keseharian, omzetnya berkisar Rp1 juta per hari.

"Alhamdulilah dengan event ini omzet saya bisa naik ratusan persen dari biasanya. Konsumen datang sendiri, wisatawan banyak beli kaus sambil lihat finish balapan," ujarnya.

Sementara penjual minuman sirup jahe merah dan temulawak khas Banyuwangi, Lulus Asta Dewi, juga sangat diuntungkan dengan event ITdBI. Menurut Lulus, tiap hari dia bisa menjual lebih dari 200 botol dengan rata-rata harga per botol Rp5.000. Padahal pada hari biasa terjual 50 botol saja. (Antara)

REKOMENDASI

TERKINI