Salah Satu Tuntutan Buruh, Tolak Kenaikan Upah Lima Tahunan

Kamis, 30 April 2015 | 15:22 WIB
Salah Satu Tuntutan Buruh, Tolak Kenaikan Upah Lima Tahunan
Ratusan buruh menggelar aksi unjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia Jakarta, Rabu (18/2). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekitar satu juta buruh akan turun ke jalan dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day pada Jumat (1/5/2015).

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal mengatakan buruh akan menyuarakan penolakan kenaikan upah lima tahun sekali dan meminta pemerintah dan Presiden Joko Widodo untuk menaikkan upah minimum 2016 sebesar 28 hingga 32 persen.

"Kami akan menolak kenaikan upah lima tahun tersebut. Hal ini justru semakin menghimpit kehidupan para kaum buruh. Apalagi dengan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak, daya beli masyarakat miskin semakin terbunuh," katanya kepada suara.com di Jakarta, Kamis (30/4/2015).

Selain itu, buruh juga menolak pemberlakuan iuran pensiun delapan persen dan meminta pemerintah segera mengesahkan RPP jaminan pensiun dan harus diberlakukan pada awal Juli 2015. Hal ini dilakukan agar para buruh mendapat kepastian jaminan pensiun wajib dengan iuran 15 persen perbulan dan benefit 75 persen dari gaji terakhir.

Selain itu, para buruh pun menolak rencana pemerintah untuk menaikkan iuran BPJS Kesehatan.

"Hal lainnya yang akan disuarakan oleh KSPI adalah meminta agar guru honor diangkat menjadi PNS tanpa test dan juga meminta pemerintah untuk menaikkan gajinya sama dengan UMP sebelum diangkat menjadi PNS, dan akhiri keserakahan perusahaan korporasi," kata dia.

Para buruh akan turun ke jalan di 30 provinsi dan 250 kabupaten/kota se-Indonesia. Khusus aksi di Ibu Kota Jakarta, sebanyak 150 ribu buruh se-Jabodetabek yang merupakan massa gabungan dari KSPI, KSPSI, KSBSI, KP KPBI mulai menggelar aksi pukul 10.00 hingga 13.00 WIB, yang dipusatkan di Bundaran Hotel Indonesia, Istana Negara, dan Gelora Bung Karno.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI