Suara.com - Empat mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP-UB) Malang, Jawa Timur berhasil menyulap limbah biogas yang melimpah dan selama ini dibuang percuma menjadi produk "Paprika Manjur" dengan nilai ekonomis tinggi.
Di bawah bimbingan Dr Ary Mustofa Ahmad, keempat mahasiswa itu mampu menciptakan Paprika Manjur yang merupakan singkatan dari pakan ternak, pakan ikan, pupuk organik dan media tanam jamur.
"Walaupun sekarang sudah ada produk yang sama dan dijual di pasaran, kami yakin Paprika Manjur akan tetap laku di pasaran karena lebih aman dan diolah dari bahan-bahan alami," kata Erina Aprilia Hidayati, satu dari empat mahasiswa itu.
Selain Erina (FTP 2011), tiga mahasiswa FTP-UB lainnya yang tergabung dalam tim yang difasilitasi melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-M) Dikti 2015 itu adalah Munaworoh (FTP 2011), Arif Suryo Nugroho (FTP 2013), dan Faiq (FTP 2011).
Lebih lanjut, Erina mengatakan pembuatan Paprika Manjur tersebut juga tidak membutuhkan biaya mahal, sehingga harga jualnya bisa ditekan. Limbah yang awalnya tidak terpakai itu sekarang justru bisa dijual dan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat, sekaligus bisa menyelamatkan lingkungan dari pencemaran limbah biogas di kawasan peternakan sapi di Dusun Toyomerto, Desa Pesanggrahan, Kota Batu.
Pemanfaatan limbah ini dapat dilakukan dengan menggunakan spiner untuk memisahkan padatan dan cairan serta alat pembentuk pakan ikan (pellet). Proses pembuatannya pun relatif sederhana, yakni dengan menambahkan bahan tambahan dedak dan tepung ikan sebagai campuran pakan ikan serta EM4 untuk membantu proses fermentasi limbah biogas.
"Hasil dari padatan ini dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, pakan ikan, pupuk padat dan media tanam jamur. Sedangkan hasil cair dapat dimanfaatkan sebagai pupuk cair," katanya.
Sebagian besar warga Dusun Toyomerto berprofesi sebagai peternak yang menggunakan biogas sebagai bahan bakar pengganti LPG (Liquid Petroluem Gas) dengan memanfaatkan kotoran ternak sebagai bahan bakunya.
Namun, biogas tidak hanya menghasilkan gas metana yang bermanfaat sebagai pengganti LPG, tetapi juga menghasilkan masalah baru, yakni limbah dari reaktor atau biasa disebut limbah biogas.
Ketua Kelompok Tani Sumber Hasil Toyomerto, Soedardji mengatakan selama ini limbah biogas tidak termanfaatkan dan dibuang. Tidak jarang warga bingung untuk membuangnya, sehingga limbah biogas yang berbentuk cair langsung dialirkan ke sungai dan kemungkinan besar juga mencemari lingkungan.
Padahal, limbah biogas masih memiliki banyak nutrisi, seperti protein dan unsur hara yang dapat dimanfaatkan kembali. Dengan sedikit usaha, limbah yang semula tidak berguna dapat dimanfaatkan menjadi beberapa produk yang bernilai ekonomis.
"Sekarang limbah biogas tersebut sudah diolah dan dikemas menjadi beberapa produk yang bernilai ekonomis, bahkan produknya juga sangat aman untuk ternak maupun tanaman," ujar Soedardji. (Antara)
'Paprika Manjur' Ini Dibuat dari Limbah Biogas
Esti Utami Suara.Com
Selasa, 28 April 2015 | 07:42 WIB
!['Paprika Manjur' Ini Dibuat dari Limbah Biogas](https://media.suara.com/pictures/653x366/2015/04/28/o_19jungeutt3u8k9e8h8ib1sk8a.jpg)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Biomassa dari Limbah Pertanian Bisa Jadi Pengganti Bahan Bakar PLTU: Indonesia Butuh Swasembada Energi
06 Februari 2025 | 19:35 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 14:44 WIB
Bisnis | 14:40 WIB
Bisnis | 14:37 WIB
Bisnis | 11:23 WIB
Bisnis | 10:51 WIB
Bisnis | 10:44 WIB
Bisnis | 10:39 WIB
Bisnis | 10:30 WIB