Pemerintah Butuh Rp 2.000 Triliun Bangun Energi Terbarukan

Minggu, 26 April 2015 | 03:00 WIB
Pemerintah Butuh Rp 2.000 Triliun Bangun Energi Terbarukan
Menteri ESDM Sudirman Said. [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, Indonesia butuh Rp2.000 triliun untuk membangun energi terbarukan. Pembangunan itu dilakukan 20 tahun mendatang.

"Indonesia kaya sumber daya alam 20 tahun lalu, dan 20 tahun ke depan Indonesia butuh Rp2.000 triliun untuk membangun energi terbarukan agar kebutuhan energi masyarakat bisa dipenuhi," kata Sudirman Said saat meresmikan pemakaian 'city gas' di Jambi, Sabtu (25/4/2015).

Dia mengatakan Indonesia tidak boleh bergantung pada cadangan fosil sebagai sumber energi. Namun harus memanfaatkan sumber energi terbarukan seperti Hidro, Geothermal, dan tenaga surya.

"Cadangan gas Indonesia hanya 0,2 persen dari jumlah cadangan dunia, minyak sudah impor, dan gas kita juga bakal impor. Jadi, jangan tergantung fosil, tapi bagaimana memanfaatkan energi terbarukan itu," katanya menjelaskan.

Saat meresmikan pemakaian gas alam di Jambi itu, Sudirman juga mengatakan bahwa program 'city gas' bertujuan menghilangkan pemakaian elpiji dan minyak tanah sebagai energi karena kedua jenis itu harganya semakin mahal.

"Jangka panjang, gas tabung akan dihapuskan untuk di perkotaan. Untuk di desa akan dihapus secara bertahap seiring pembangunan energi terbarukan. Artinya, subsidi yang besar akan jauh lebih hemat," katanya.

Khusus pengurangan pemakaian gas elpiji di Jambi, Sudirman mengatakan bahwa target pemasangan gas alam ke rumah-rumah sebanyak 4.000 unit, tapi baru bisa disalurkan ke 300 rumah. Namun, pada Agustus tahun ini secara bertahap city gas yang merupakan program Kementerian ESDM harus sudah tersalurkan ke 4.000 rumah.

"Ini proyek yang didanai dari APBN untuk mengalihkan pemakaian gas elpiji dan minyak tanah. Gas alam ini lebih murah dari energi lain. Mudah-mudahan secara bertahap 4.000 rumah di Jambi ini bisa teraliri gas alam," kata Sudirman.

Ia juga menjelaskan, target secara nasional pemakaian gas alam yakni 7,9 juta rumah. Sampai tahun 2014, baru 90.000 rumah yang sudah menikmati gas alam. Sudirman mengatakan bahwa gas alam merupakan energi yang bakal digunakan seluruh masyarakat Indonesia.

"Saya yakin dengan gas alam ini industri kecil akan tumbuh dan semakin kencang. Karena harga gas alam ini murah," kata Sudirman.

Dia menambahkan, dengan pemakaian gas alam, masyarakat bisa menghemat hingga Rp40.000 per bulan dibandingkan dengan menggunakan elpiji tiga kilogram. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI