Suara.com - Lippo Group, melalui anak usahanya PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) berencana memperluas sayap bisnis rumah sakit ke Kamboja, Vietnam, dan Myanmar.
Khusus di Myanmar, anak usaha Lippo Group ini akan mendirikan 12 rumah sakit Siloam.
Rencananya tak hanya rumah sakit yang akan dibangun oleh Lippo Group, pihaknya akan melakukan eskpansi bisnis hotel dan pendidikan, dengan total nilai investasi mencapai 1 milliar Dollar AS.
Dalam satu atau dua bulan mendatang, satu rumah sakit sudah mendapat izin dan akan diresmikan. Sementara, rumah sakit kedua akan dioperasikan akhir tahun ini.
"Saya sudah bertemu dengan investor Vietnam, Kamboja, dengan Myanmar untuk menanyakan berbagai perkembangan bisnis di negara mereka dan menanyakan bagaimana pasar-pasar mereka bisa kita masuki," kata James Riyadi, Wakil Pemimpin Lippo Group, saat menghadiri World Economic Forum (WEF) 2015 di Hotel Shangri La, Jakarta, Senin (21/4/2015).
Menurut James, Myanmar, Kamboja dan Vietnam adalah negara besar yang memiliki potensi luar biasa.
Dia mencontohkan Myanmar yang telah menjadi salah satu negara utama di Asia Tenggara selain Singapura, Indonesia, Thailand, dan Filipina.
Saat ini, perseroan sedang mengkaji sektor kesehatan, hotel, pendidikan, hingga perbankan di negara tersebut. Dana investasi yang disiapkan sekitar 300–500 juta Dollar AS.
“Kalau di Kamboja sedang membutuhkan semacam transformasi sumber daya manusia, jadi kita akan masuk ke sektor-sektor pengembangan itu. Kita juga berminat masuk ke perbankan. Kami harapkan tahun ini segera terealisasi,” jelasnya.
James menambahkan, pihaknya tengah mempelajari situasi dan potensi memulai bank baru di Kamboja.