Suara.com - Peserta ajang World Economic Forum East Asia yang terdiri dari CEO perusahaan negara asing mengeluhkan soal kemacetan terutama yang membuat para investor asing enggan untuk berinvestasi di Indonesia.
Merespon keluhan tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengajak para investor untuk menanamkan modalnya di luar Jawa.
Rini menyarankan para investor asing untuk berinvestasi di Sumatera Utara menjadi salah satu kawasan yang tengah gencar dipromosikan.
"Karena sudah banyak yang mengeluhkan dan Jakarta juga sudah sempit, jadi kita alihkan mereka untuk berinvestasi di luar Jawa. Misalnya di Sumatera Utara. Itu pembangunan yang terintegrasi dengan Pelabuhan Kuala Tanjung dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke," kata Rini saat menghadiri acara World Economic East Asia di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (20/4/2015).
Menurutnya, sudah ada beberapa pihak yang tertarik berinvestasi di Sumatera Utara. Salah satunya adalah perusahaan asal Jepang, Marubeni.
Saat ini, lanjut Rini, sudah ada perusahaan yang berinvestasi di KEK Sei Mangke yaitu PT Unilever Tbk (UNVR). Bahkan perusahaan tersebut berniat menambah investasinya.
"Saya lupa nilainya. Tapi Unilever sudah mengatakan mereka sudah akan men-double produksi mereka dengan investasi tambahan karena mereka merasa dekat dengan bahan baku kelapa sawit dan itu menguntungkan bagi mereka," jelasnya.
Di Sumatera Utara, menurut Rini, fasilitasnya sudah cukup lengkap. Mulai dari listrik, pelabuhan, jalan, sampai rel kereta api.
"Kenapa Sumatera Utara? Karena fasilitasnya sudah siap semuanya. Di sana ada pelabuhan laut dalam, industrial estate, listrik, jalan, dan juga kereta api. Kita juga bekerjasama dengan KAI," jelasnya.