Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengatakan perhelatan World Economic Forum East Asia 2015 di Jakarta, 19-21 April 2015, merupakan peluang yang cukup besar bagi Indonesia dalam menggaet investor masuk ke Tanah Air dan sebagai ajang untuk belajar bagi Indonesia dengan pembisnis-pembisnis dunia.
"Ini sebagai ajang perbaikan bagi Indonesia agar menjadi lebih baik lagi dalam menggembangkan bisnis dalam negeri. Sehingga kita dapat menggaet banyak. Investor untuk berinvestasi di Indonesia," kata Rini di Hotel Shangri La, Jakarta, Senin (20/4/2015).
Selain itu, ajang WEF East Asia ini untuk mendukung program pembangunan ekonomi dalam tiga tahun ke depan sebesar tujuh persen ini, menurutnya, memerlukan sokongan dana investasi dari asing.
"Untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi kan kita harus terus dorong investasi, kita tidak bisa hanya memanfaatkan investasi dari dalam negeri. Makanya kita akan menjalin partner dengan investor-investor dari luar," kata dia.
Untuk itu, ia berharap dengan adanya WEF 2015, pemerintah lebih memfokuskan diri terhadap perdagangan dan investasi yang memang memberikan peningkatan nasional interest seperti pada sektor industri.
Rini juga meminta agar pemerintah melakukan supporting sistem yang lebih baik lagi dengan juga memperkuat pra syarat kebutuhan energi dan lahan yang baik.
Rini memaparkan pemerintah berencana untuk membangun pembangkit listrik berkapasitas 35.000 MW dalam 5 tahun serta meningkatkan konektivitas untuk menekan biaya logistik.
"Kami juga ingin investor di Asia Timur melihat Indonesia tidak hanya sebagai pasar, tapi juga sebagai pusat produksi di Asia. Kami ingin investasi yang memungkinkan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, sekaligus yang dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing Indonesia," kata dia.