Wapres: Tanpa Kualitas Bonus Demografi Justru Jadi Beban

Esti Utami Suara.Com
Senin, 20 April 2015 | 12:58 WIB
Wapres: Tanpa Kualitas Bonus Demografi Justru Jadi Beban
Buruh pabrik (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, agar bonus demografi yang akan dialami Indonesia menjadi potensi, maka harus dibarengi dengan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Tanpa kualitas, angkatan kerja yang melimpah justru bisa menjadi beban bagi pembangunan.

"Jumlah saja tidak cukup, harus kualitas karena apabila jumlah yang jadi pegangan akan jadi beban yang besar. Jadi kualitasnya harus lebih baik, taruhannya adalah pendidikan, kesehatan dan juga mobilitasnya," kata Wapres saat menjadi pembicara kunci pada dialog tingkat tinggi tentang bonus demografi di Jakarta, Senin (20/4/2015).

Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar mencapai 250 juta jiwa punya tingkat konsumsi dan pekerja yang besar dengan 65 persen usia produktif, pada tahun 2020-2030 mendatang.

Wapres mengatakan, Ada dua hal yang penting untuk dilakukan guna memanfaatkan bonus demografi ini. Yakni bagaimana pendidikan, kesehatan dan kebijakan pemerintah dan ekonominya.

"Bagaimanapun pembangunan tanpa kebijakan ekonomi yang tepat maka akan menjadi beban," katanya.

Ia memaparkan, dewasa ini penduduk Indonesia terbagi dua, ada yang di desa dan kota. Pada masa nanti akan lebih banyak ke kota karena daerah pertanian daya serapnya tidak bertambah baik. Apabila makin kecil daya serapnya maka akan berpindah ke kota.

"Karena itu kebijakannya harus sejalan. Contoh di Jawa rata-rata penduduk punya lahan sepertiga  hektare yang hanya sebetulnya untuk bekerja dua orang, tapi dengan keluarga lebih besar harus bekerja di sektor industri atau jasa atau lainnya tentu ada di kota," Wapres.

Menurut dia, yang sangat penting di sini adalah bagaimana mengalihkan kebijakan dan memperbaiki infrastruktur. Tanpa mobilitas yang baik, ekonomi yang baik, tanpa pekerjaan yang baik jumlah yang besar tersebut akan menjadi negatif.

"Artinya kita usahakan dua hal tersebut bagaimana pertumbuhan penduduk yang potensial menguntungkan dengan memperbaiki kualitasnya kemudian memperbaiki mobilitasnya, lapangan kerja yang lebih intensif maka tentu harus diperbaiki," ujar Wapres. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI