Sebanyak 600 CEO Hadiri WEF di Jakarta

Kamis, 16 April 2015 | 14:01 WIB
Sebanyak 600 CEO Hadiri WEF di Jakarta
Menko Perekonomian Sofyan Djalil. (Antara/Vitalis Yogi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Sebanyak 604 peserta dari 30 negara memastikan akan hadir dalam World Economic Forum on East Asia 2015 yang akan diselenggarakan di Jakarta, 19-21 April 2015.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan banyaknya peserta yang menyatakan akan menghadiri World Economic Forum menunjukkan tingginya minat investor menanamkan modalnya di Indonesia. Pasalnya, agenda tahunan tersebut juga diselenggarakan di beberapa negara lain, seperti Afrika Selatan, Amerika Latin, dan Swiss.

“Penyelenggaraan World Economic Forum ini bertepatan dengan Konferensi Asia Afrika ini sangat baik lagi. Yang terpenting dari World Economic Forum adalah para investor datang dan melihat potensi investasi di dalam negeri,” katanya di kantornya, Kamis (16/4/2015).

Sofyan menuturkan pemerintah akan menjelaskan sikap untuk mendorong perbaikan iklim investasi dan seluruh kebijakan yang telah diambil, seperti reformasi kebijakan dan perizinan, serta prospek perekonomian nasional ke depannya.

Menurutnya pemerintah juga berharap investor yang menghadiri World Economic Forum melirik berbagai proyek infrastruktur pemerintah. Pasalnya, saat ini pemerintah masih berupaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas infrastruktur di dalam negeri, agar mampu mendorong pemerataan dan pertumbuhan ekonomi nasional.

“World Economic Forum diselenggarakan atas inisiasi perusahaan, dan menjadi forum para eksekutif, jadi pemerintah tidak akan menawarkan apa-apa. Kami hanya akan menjelaskan iklim investasi di Indonesia, dan berharap mereka mau investasi,” ujarnya.

World Economic Forum sendiri rencananya dipimpin oleh beberapa co-chairs asal Indonesia, seperti Direktur Eksekutif Grup Lippo dan Global Sharper John Riady, Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin, dan Direktur Jenderal Organisasi Internasional Untuk Migrasi William Lacy Swing.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI