Tertekan Data Ekonomi Negatif, Dolar AS Melemah
Arsito Hidayatullah Suara.Com
Kamis, 16 April 2015 | 08:03 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Seperti dilaporkan pihak Federal Reserve, produksi industri AS turun 0,6 persen pada Maret, setelah naik 0,1 persen pada Februari. Untuk kuartal pertama 2015, produksi industri turun pada tingkat tahunan 1,0 persen. Ini jadi penurunan kuartalan pertama sejak kuartal kedua 2009.
"Dolar yang kuat, ekonomi global yang lemah dan pelemahan dalam industri minyak, kemungkinan semua berkontribusi pada penurunan. Cuaca dan pelambatan mungkin telah merugikan produksi juga," ungkap Chris Low, Kepala Ekonom di FTN Financial, melalui sebuah catatan analisisnya.
Sementara itu pula, menurut Empire State Manufacturing Survey yang dirilis pada Rabu oleh Federal Reserve, informasi utama indeks kondisi bisnis umum turun menjadi minus 1,19 dari 6,90 pada bulan sebelumnya. Indeks dolar, yang mengukur "greenback" terhadap enam mata uang utama, dilaporkan turun 0,36 persen menjadi 98,381 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,0682 dolar dari 1,0658 dolar di sesi sebelumnya. Sementara pound Inggris naik menjadi 1,4845 dolar dari 1,4781 dolar, dan dolar Australia juga naik ke 0,7681 dolar dari 0,7630 dolar AS.
Dolar AS juga dibeli 118,91 yen Jepang, lebih rendah dari 119,39 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS pun turun menjadi 0,9642 franc Swiss dari 0,9728 franc Swiss sebelumnya, serta turun menjadi 1,2307 dolar Kanada dari 1,2491 dolar Kanada sebelumnya. [Antara/Xinhua]
BERITA TERKAIT
Rupiah Tergelincir di Perdagangan Senin Sore Imbas Data Ekonomi AS
25 November 2024 | 16:26 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 06:00 WIB
Bisnis | 05:48 WIB
Bisnis | 20:44 WIB
Bisnis | 17:05 WIB
Bisnis | 16:47 WIB
Bisnis | 16:38 WIB
Bisnis | 16:26 WIB
Bisnis | 15:57 WIB