Suara.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (8/4/2015) pagi, bergerak menguat tipis sebesar dua poin menjadi Rp12.985 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp12.987 per dolar AS.
"Laju nilai tukar rupiah bergerak mendatar dengan kecenderungan menguat menyusul masih adanya ekspektasi positif dari data cadangan devisa yang diperkirakan kembali meningkat," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Rabu.
Namun, menurut dia, laju penguatan rupiah tertahan oleh sentimen eksternal menyusul turunnya cadangan devisa Jepang sehingga menekan mata uangnya terhadap dolar AS. Situasi itu dapat mempengaruhi mata uang di kawasan Asia, salah satunya rupiah.
"Pelaku pasar uang di dalam negeri berpotensi memanfaatkan sentimen eksternal untuk mengakumulasi dolar AS. Tetap cermati dan antisipasi jika terjadi potensi pembalikan arah laju rupiah," katanya Apalagi, lanjut dia, menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), biasanya akan membuat sejumlah mata uang utama dunia cenderung tertekan terhadap dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkan bahwa minimnya sentimen data ekonomi domestik membuat pergerakan mata uang rupiah mendatar, sehingga ruang pelemahan masih ada.
"Pergerakan rupiah akan didominasi situasi global. Malam tadi, mayoritas data ekonomi AS yang dirilis mulai dari lowongan pekerjaan hingga kredit konsumer naik," katanya.
Menurut dia, dolar AS masih berpeluang untuk bergerak menguat di kawasan Asia, apalagi jika notulensi pertemuan FOMC kembali mengekspektasikan kenaikan suku bunga the Fed.
Rabu Pagi, Rupiah Menguat Tipis Menjadi Rp12.985
Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 08 April 2015 | 12:14 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Data Ekonomi China Dorong Rupiah Berotot di Perdagangan Senin Pagi
18 November 2024 | 10:10 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 14:40 WIB
Bisnis | 13:04 WIB
Bisnis | 12:48 WIB
Bisnis | 12:37 WIB
Bisnis | 10:24 WIB
Bisnis | 10:10 WIB