"Alien Noodle", Bisnis Mie yang Menimbulkan Rasa Penasaran

Doddy Rosadi Suara.Com
Senin, 06 April 2015 | 07:00 WIB
"Alien Noodle", Bisnis Mie yang Menimbulkan Rasa Penasaran
Agus Langgeng. (dok: pribadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memasuki masa pensiun bukan berarti Anda sama sekali tidak bisa lagi melakukan aktivitas. Justru di saat pensiun Anda mempunyai banyak waktu untuk melakukan sejumlah hal termasuk memulai bisnis.

Hal inlilah yang dilakukan Agus Langgeng (57 tahun) ketika sudah pensiun dari pekerjaannya sebagai wartawan selama 30 tahun terakhir. Bersama dua adiknya dan seorang sahabat, Agus memutuskan untuk membuka bisnis kuliner khususnya untuk makanan mie. Kenapa mie? Karena hampir sebagian besar konsumen suka dengan mie. Alasan lainnya, rekan bisnis Agus sudah pernah membuka bisnis kuliner mie.

“Ketika saya pensiun sebagai jurnalis, teman saya mengajak untuk bisnis kuliner yaitu mie. Nama Alien dipilih dari inisial saya selama menjadi wartawan yaitu AL, karena teman saya itu percaya feng shui dan harus lima huruf maka saya pilih nama Alien. Jadilah nama Alien Noodle dengan menu yang semuanya terkait dengan alien,” kata Agus.

Alien Noodle hanya menawarkan sua menu yaitu mie goreng dan mie rebus. Apa perbedaan mie yang ditawarkan Alien Noodle dengan mie lainnya?

“Mie yag kami pakai home made dan dipesan dari Malang. Mienya mie kenyal yaitu mie yang tidak menyerap bumbu, jadi ketika sudah di mulut baru terasa bumbunya. Ini beda dengan mie yang tidak kenyak di mana bisa menyerap bumbu sehingga ketika masuk ke mulut sudah tidak terasa,” jelas Agus.



Menu yang ditawarkan Alien Noodle juga tidak memberatkan kantong yaitu Rp15 ribu per porsi. Kata Agus, mie yang ditawarkan tanpa kuas alias yamin. Ciri khas lainnya adalah Alien Noodle tidak menyediakan saus dan kecap sebagai pasangan untuk makan mie.

“Menu yang kami tawarkan ada levelnya, dari level 1 hingga level 5, semakin tinggi levelnya maka semakin pedas. Untuk level 1 memakai 15 cabe dan level 5 memakai 60 cabe. Buat yang tidak sanggup pedas bisa pesan dengan hanya memakai 1 cabe,” ungkapnya.

Resep yang digunakan Agus adalah resep buatan adiknya. Sebelum dijual ke publik, Agus sempat melakukan uji coba selama dua bulan. Selama uji coba itu dicari sesuatu yang berbeda dengan mie lainnya hingga ditemukan cara menghidangkan mie tanpa kuas dan saus serta kecap dan diberi level kepedasan.

Untuk mie goreng diberi nama predator dan mie rebus disebut dengan nama baby alien. Menu yang paling banyak dipesan pengunjung adalah predator. Untuk memulai bisnis ini, Agus patungan dengan adik dan rekan bisnisnya mengumpulkan modal sekitar Rp700 juta.



Setengah dari modal itu digunakan untuk menyewa tempat selama dua tahun di Jalan Mandar 21, Sektor IIIa nomor 45, Bintaro yang lokasinya dengan dengan STAN. Meski baru buka sekitar dua bulan lalu, respon pengunjung sangat luar biasa.

“Jumlah mie yang terjual pada minggu pertama apabila dibandingkan dengan minggu keempat sudah naik empat kali lipat. Kalau tren seperti ini bisa terus dipertahankan, bukan tidak mungkin bisa balik modal dalam waktu satu tahun,” tegasnya.

Agus percaya, menu yang berbeda dengan menu mie lainnya serta nama yang unik bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. Nama Alien Noodle akan membuat orang penasaran untuk mencicipi. Kata dia, sudah ada sejumlah pelanggan yang menyatakan minatnya untuk membuka Alien Noodle di daerah.

Itulah yang membua Agus berpikir untuk membuat franchise dari Alien Noodle. Target lainnya adalah membuat mie sendiri yang dijual kepada publik. Dia yakin, mie yang diproduksi Alien Noodle bisa diterima di masyarakat. Dalam waktu dekat, Agus juga berencana untuk mendaftarkan nama Alien Noodle ke Kemenkumhan untuk mendapatkan hak paten.

REKOMENDASI

TERKINI