PLN Klaim Kenaikan Harga BBM Saat Ini Tak Berdampak Besar

Kamis, 02 April 2015 | 03:22 WIB
PLN Klaim Kenaikan Harga BBM Saat Ini Tak Berdampak Besar
Ilustrasi pekerja melakukan perawatan jaringan listrik PLN. (Antara/Adeng Bustomi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menyatakan bahwa kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan, tidak berdampak besar terhadap biaya produksi listrik.

"Masih lebih besar tahun lalu harganya. Kalau sekarang kan, paling harganya cuma US$50-57 per barel," ungkap Direktur Pengadaan Strategis dan Energi Primer PLN, Amin Subekti, di sela-sela pertemuan dengan peserta lelang pengadaan LNG di Jakarta, Rabu (1/4/2015).

Menurut Amin, harga minyak mentah nasional atau Indonesian Crude Price (ICP) tahun lalu begitu tinggi, yang mencapai sekitar US$110. Harga itu jauh lebih tinggi dibanding ICP saat ini yang tengah mengalami pelemahan.

Amin menuturkan, PLN memang terdampak pelemahan rupiah dalam sebulan terakhir. Namun, dia memastikan jumlahnya tidak signifikan, karena asumsi makro untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 menetapkan Rp12.500.

"Sekarang dolar sekitar Rp13.000. Mudah-mudahan saja segera turun lagi, meski kami belum bisa menghitung totalnya. Nanti hitungannya pada akhir tahun," katanya.

Untuk diketahui, harga minyak mentah nasional merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi besaran tarif listrik untuk 10 golongan pelanggan, selain besaran inflasi dan nilai tukar rupiah. Ke-10 golongan tersebut dikenakan tarif penyesuaian, sehingga membuat tarifnya akan berubah setiap bulan sesuai tiga indikator itu.

Pemerintah sendiri telah menaikkan harga BBM jenis premium khusus penugasan luar Jawa, Madura dan Bali, serta solar sebesar Rp500 per liter, menjadi masing-masing Rp7.300 dan Rp6.900 per liter. Sementara di wilayah Jawa, Madura dan Bali, PT Pertamina (Persero) menetapkan harga harga premium Rp7.400 per liter, dan minyak tanah tetap Rp2.500 per liter.

Kenaikan itu disebut dilakukan atas dasar peningkatan harga minyak dunia dan pelemahan rupiah dalam periode sebulan terakhir. Adapun PLN juga berencana untuk menetapkan tarif penyesuaian (adjustment tariff) untuk dua golongan pelanggan, yakni 1.300 VA dan 2.200 VA, pada Mei mendatang. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI