Raih Pendanaan Rp1,7 Triliun, AP II Lakukan Ini

Esti Utami Suara.Com
Rabu, 01 April 2015 | 17:11 WIB
Raih Pendanaan Rp1,7 Triliun, AP II Lakukan Ini
Bandara Soekarno-Hatta menjadi fokus AP II (suara.com/Kurniawan Mas'ud)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

PT Angkasa Pura II (Persero) meraih pembiayaan senilai Rp1,5 triliun dari Indonesia Eximbank guna mengembangkan bandara. Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/4/2015) mengatakan, fasilitas pembiayaan tersebut diproyeksikan untuk pendanaan pengembangan bandara-bandara di bawah lingkungan PT Angkasa Pura II (Persero), khususnya Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Pembiayaan tersebut didapatkan dari penandatanganan kerja sama Perjanjian Kredit antara Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Budi Karya Sumadi dan Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank Ngalim Sawega.

"Kerja sama ini bertujuan untuk pengembangan bandara-bandara di bawah lingkungan PT Angkasa Pura II (Persero), sehingga dapat mengimbangi pertumbuhan industri penerbangan nasional yang cukup signifikan," ujarnya.

Budi menuturkan saat ini AP II (Persero) tengah melakukan pengembangan hampir di seluruh bandara yang dikelola, di mana khusus untuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta dibutuhkan pendanaan sebesar Rp26 triliun untuk periode 2007 hingga 2020.

Untuk Bandara Soetta, AP II saat ini tengah membangun "Terminal 3 Ultimate" berkapasitas 25 juta penumpang per tahun, dan setelah itu melakukan pengembangan Terminal 1 dan 2 menjadi masing-masing berkapasitas 18 juta penumpang per tahun.

Selain itu, lanjut dia, dilakukan juga pembangunan stasiun kereta dan "integrated building" (bangunan terpadu) yang di antaranya terdiri dari area komersial, parkir kendaraan, perkantoran, dan hotel.  Dia menyebutkan pengembangan dilakukan hampir di seluruh bandara AP II, di mana sebesar 70 persen fokus pada Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

"Pengembangan yang dilakukan tidak hanya secara fisik, namun juga termasuk pembenahan dari sisi pelayanan kepada pengguna jasa, sehingga tercipta 'smile airport', di mana pengguna jasa dapat merasakan pelayanan yang berkualitas," tuturnya.

Untuk pendanaan pengembangan, AP II membuka opsi pendanaan sebesar Rp6 triliun dari pihak eksternal seperti perbankan, lembaga keuangan non-bank, dan sumber lainnya, tambahnya.

Sementara Ngalim Sawega menuturkan bahwa kerja sama ini bukan sebatas kreditur dan debitur, tapi untuk kemajuan pengembangan bandara di Indonesia di bawah operasi AP II. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI