Suara.com - Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri mengatakan rumus penghitungan untuk bahan bakar premium atau Ron88 sudah kuno.
"Kalau pakai rumus ini, harga premium makin dekat ke pertamax. Menurut kami premium terlalu mahal, karena rumusnya kuno. Sekarang Ron88 kan sudah tidak dijual di pasar, 'proxy'-nya pakai Ron92," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (1/4/2015).
Dia menuturkan, setiap diberlakukan penetapan harga BBM baru akan terjadi perubahan pada alpha rumus premium, misalnya pada alpha sebelum Januari 2015 sebesar Rp728 per liter, sedangkan per satu Januari 2015 kembali mengalami perubahan.
Mulai Januari 2015 rumusnya ialah 3,92 persenxHIP+Rp672, sehingga alphanya menjadi Rp891 per liter, kemudian pada 19 Januari kembali berubah dengan besaran menjadi Rp1.195 per liter.
"Terakhir 19 Februari berubah lagi, 3,2 persenxHIP+Rp830, hasil alpha premiumnya jadi Rp1.011/liter. Ini turun karena harga minyak dunia juga sedang turun," jelasnya.
Menurut dia, perubahan yang kerap terjadi itu akibat permintaan dari Komisi VII DPR-RI yang meminta agar penyesuaian harga BBM dilakukan setiap bulan, tidak lagi per dua minggu seperti sebelumnya.
"Ini kan berubah-ubah terus, masih mencari pola. Oleh karenanya kami imbau pemerintah agar memperkokoh formula ini supaya bisa lebih 'accountable'," tukasnya.
Oleh sebab itu, konsekuensi dari perubahan dengan menggunakan rumus tersebut ialah harga premium yang semakin mendekati pertamax. (Antara)
Faisal Basri: Rumus Penghitungan Harga BBM Sudah Kuno
Esti Utami Suara.Com
Rabu, 01 April 2015 | 15:44 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Kombinasi HyperOS, Kamera Canggih, dan Desain Premium, Redmi Note 14 Versi Global Rilis Desember
19 November 2024 | 13:03 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 22:25 WIB
Bisnis | 22:13 WIB
Bisnis | 20:07 WIB
Bisnis | 19:49 WIB
Bisnis | 18:36 WIB
Bisnis | 18:33 WIB