Suara.com - Pasar properti khususnya kelas menengah akan bangkit paling lambat akhir tahun 2016. Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda mengatakan, turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi indikator baik untuk dapat membuat sektor riil bergerak dan meningkatkan daya beli masyarakat properti karena suku bunga KPR akan turun. Kondisi saat ini merupakan kondisi yang sangat baik untuk pasar konsumen.
“Sedangkan di segmen menengah atas, isu pajak masih menjadi momok kaum investor menyusul beberapa isu pajak yang masih belum diputuskan pemerintah. Pasar perumahan segmen menengah bawah dengan program sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah diperkirakan akan ikut berpotensi naik. Dengan beberapa kebijakan seperti bunga FLPP 5%, DP 1%, dan bantuan uang muka Rp 4 juta, diharapkan pasar perumahan subsidi pun akan bergerak lebih cepat,” kata Ali dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/3/2015).
Ali mengatakan, pasar properti tahun ini menjadi titik terendah. Ini karena melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Meski demikian, kondisi yang terjadi di pasar properti Indonesia tahun ini bukan yang terburuk.
“Tahun 2015 ini merupakan titik terendah pasar properti dengan tren melambat sepanjang tahun 2014. Sepanjang tahun 2014 pasar properti mengalami penurunan 72% (year to year). Beberapa pengembang melakukan konsolidasi untuk bersiap-siap memasuki fase baru siklus properti ke depan,” ungkapnya.
Akhir 2016, Pasar Properti Kelas Menengah Kembali Bangkit
Doddy Rosadi Suara.Com
Rabu, 25 Maret 2015 | 14:52 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
BRI REI Expo Hadir di Jambi, Banyak Promo KPR hingga Aneka Hiburan
21 November 2024 | 11:59 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI