Suara.com - Bank Sentral Amerika alias The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga. Ada sejumlah alasan yang diduga diambil Gubernur Bank Sentral Amerika, Janet Yellen terkait keputusannya itu.
Alasan tersebut antara lain tidak ada tanda-tanda inflasi akan tidak bisa dikontrol. Selain itu, pertumbuhan upah juga datar sejak resesi. Inflasi berada di bawah target The Fed yaitu 2 persen per tahun.
Janet mengatakan, Bank Sentral baru akan menaikkan suku bunga apabila sudah sangat yakin terkait inflasi. Saat ini, kata dia, Bank Sentral masih belum percaya diri. Sejumlah analis memprediksi The Fed baru akan menaikkan suku bunga pada September nanti.
“Hanya karena kami menghapus kata sabar dalam pernyataan kami bukan berarti kami sudah menjadi tidak sabar,” kata Janet.
Akhir tahun lalu, Janet memprediksi suku bunga akan berada di posisi 1,25 persen di akhir tahun. Namun, Janet kemudian mengubah prediksi itu menjadi 0,625 persen.
Anjloknya harga minyak dunia juga menjadi pertimbangan The Fed untuk menunda kenaikan suku bunga. Turunnya harga minyak secara otomatis membuat harga barang ikut murah dan target inflasi yang sudah ditetapkan tidak tercapai. (HuffingtonPost)
Bank Sentral Amerika Belum 'Pede' Naikkan Suku Bunga
Doddy Rosadi Suara.Com
Kamis, 19 Maret 2015 | 11:38 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
OJK Mau Evaluasi Batas Suku Bunga Pinjol, Begini Respon Industri
21 November 2024 | 18:51 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI