Suara.com - Pada era 1980, Nike tengah terlibat perang dengan Reebok dalam merebut pasar sepatu olahraga. Nike meraih sukses besar dengan menggunakan sejumlah bintang untuk mempromosikan produknya.
Namun, Reebok mulai menerapkan strategi yang berbeda. Mereka mengincar konsumen perempuan saat jogging mulai mewabah di Amerika. Taktik itu berhasil dan Reebok meraih pemasukan 1,4 miliar dolar Amerika Pada 1987.
Untuk bisa menghadapi persaingan dengan Reebok, Nike menyewa perusahaan iklan Wieden & Kennedy untuk menciptakan kampanye baru. Dan Wieden tahu bahwa Nike harus membuat kampanye yang bisa menarik perhatian kaum perempuan.
Satu hari sebelum melakukan presentasi kepada bos Nike, Phil Knight, Wieden masih belum mendapatkan tagline dari kampanye baru tersebut.
Tiba-tiba, Wieden teringat dengan seorang laki-laki bernama Gary Gilmore yang mencuri perhatian media pada 1977 karena membunuh dua orang di dua lokasi yang berbeda.
Gary yang ketika itu berusai 35 tahun menghabiskan sebagian hidupnya di penjara karena melakukan sejumlah kejahatan termasuk perampokan bersenjata. Gary kemudian dibebaskan dari penjara di Indiana dan tinggal bersama sepupunya di Utah. Pada Juli 1976, Gary kembali merampok dan membunuh petugas SPBU serta manajer hotel. Saat diseret ke pengadilan, Gary dijatuhi hukuman mati.
Menjelang detik-detik eksekusi hukuman mati, Gary menikmati hidangan terakhir yaitu steak, kentang serta susu dan kopi. Dia hanya menyentuh kopi dan susu. Pada 17 Januari 1977, dia dihadapkan ke pasukan penembak.
Saat ditanya apa kalimat terakhirnya, Gary hanya mengatakan,” Let’s do it (Segera lakukan-red).”
Kalimat itulah yang melekat di kepala Wieden saat tengah merampungkan kampanye untuk Nike pada 1988.
“Satu malam sebelum presentasi, saya khawatir apa yang sudah saya buat tidak cocok, lalu saya duduk dan perlu waktu 20 menit sebelum saya menulis 4-5 kalimat. Entah kenapa saya teringat dengan kalimat Gary itu,” ungkapnya.
“Gary membunuh orang di Utah, bukan tempat yang bagus untuk membunuh karena mereka pasti akan membalas. Dia divonis mati dan sebelum menjalani hukuman Gary mengatakan Let’s Do It. Saya ingat ketika membaca artikel tentang Gary dan terpesona,” jelasnya.
“Saya tidak suka kata ‘let’s’ jadi saya mengubahnya sehingga saya tidak perlu memberikan kredit kepada Gary atas tagline Just Do It,” katanya.
Tagline itu pertama kali muncul pada 1988 yang menampilkan pelari berusia 80 tahun, Walt Stack. Kampanye itu sukses besar dan membawa Nike kembali mengungguli Reebok.
Satu dekade setelah kampanye Just Do It diluncurkan, penjualan Nike di seluruh dunia melonjak dari 877 juta dolar Amerika menjadi 9,2 miliar dolar Amerika. Kalimat dari seorang pembunuh sadis berdarah dingin telah membantu Nike meraih sukses dan mengalahkan rival mereka, Reebok. (News.com.au)