Pengrajin Rotan Dapat 'Uang Kaget' saat Rupiah Anjlok

Senin, 16 Maret 2015 | 07:15 WIB
Pengrajin Rotan Dapat 'Uang Kaget' saat Rupiah Anjlok
Pengrajin rotan tengah menganyam. (dok. Selo Agro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengrajin rotan mendapat berkah saat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terus anjlok di kisaran Rp13.000-an. Mereka menyebut "mendapatkan uang kaget".

Salah satunya pengrajin rotan di Curug, Tangerang, Provinsi Banten sekaligus pemilik Selo Agro, Marcelinus Selsilimalar. Dia mengatakan nilai produksi usahanya meningkat selama 2 bulan belakangan sejak nilai dolar terus meningkat.

"Dengan adanya uang kaget seperti ini, bisa digunakan untuk semua hal," kata Marcel saat berbincang dengan suara.com, Jumat (13/3/2015).

Marcel mengatakan peningkatan pendapatan itu bisa digunakan untuk mengembangkan usaha dan menambah modal. Hal terpenting, dia bisa membuat contoh produk kerajinan.

"Kita bisa memperkuat penelitian yang jarang bisa dilakukan karena dananya cukup besar," papar dia.

Selo Agro, jelas Marcel, mempunyai omset cukup besar tiap bulan. Dia bisa mengirimkan kerajinan rotan ke Belanda dan Eropa sebanyak 4 sampai 6 kontener perbulan. Satu kontener nilai ekspornya sampai USD 25 ribu.

"Kalau musim hujan kita sedikit produksinya," tambah Marcel.

Menurut dia, kerajinan rotan memang memanfaatkan pasar internasional. Sementara pasal lokal sangat rendah. Dia mencatat, hanya 10 persen produknya dibeli masyarakat lokal.

"Kalau lokal nggak banyak yang beli. Paling beli satuan. Sementara kalau beli satuan itu akan rugi. Mereka mau nggak beli satu mahal? Kan orang lokal maunya bagus dan murah," kata dia.

Terlebih harga bahan baku rotan mahal. Sejak 2012 harga rotan naik sampai 15-20 persen atau saat ini seharga Rp 15 ribuan perkikogram.

"Saya rugi sampai Rp 200 juta waktu itu. Tapi 2 tahun terakhir ini cukup segar industri kerajinan rotan. Karena dolar pun terus naik," kata Marcel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI