Rupiah Masih Lebih Baik Dibandingkan Mata Uang Negara Lain

Doddy Rosadi Suara.Com
Jum'at, 13 Maret 2015 | 05:39 WIB
Rupiah Masih Lebih Baik Dibandingkan Mata Uang Negara Lain
Agus Martowardojo. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo mengakui  kondisi pasar uang termasuk nilai tukar rupiah, saat ini mendapatkan tekanan eksternal, yaitu normalisasi kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS)dan membaiknya ekonomi negara tersebut. Namun dibandingkan dengan negara lain, depresiasi atau pelemahan nilai tukar rupiah masih lebih rendah dari negara lain.

Menurut Agus, rupiah terdepresiasi 5,7 persen, pada periode yang sama mata uang Brasil terdepresiasi 16,7 persen, sementara Turki 13 persen. Demikian juga dengan negara-negara ASEAN, nilai tukar rupiah tidak lebih buruk dari Malaysia atau Singapura dolar. Begitu juga dengan Australian dolar dan New Zealand Dolar yang mengalami depresiasi lebih besar daripada Indonesia.

“Jadi yang ingin kami sampaikan, di antara negara-negara berkembang di dunia, kondisi Indonesia memang terjadi depresisi tapi tidaklah sebesar negara-negara berkembang utama,” kata Agus, seperti dilansir dari laman Setkab.go.id, Jumat (13/3/2015).

Agus mengatakan, kondisi penyesuaian tingkat bunga The Fed akan berlangsung di Juni-September. Selain itu, yang harus diwaspadi adalah adalah Cina, di mana dipertemuan kongresnya komite nasionalnya telah disepakati bahwa pertumbuhan ekonomi di Cina diperkirakan tujuh persen.

“Ini tentu suatu angka yang perlu diwaspadai karena berdampak terhadap dunia,” kata Agus seraya menyebutkan Indonesia  juga memperhatikan bahwa komoditi dunia masih terkoreksi, di mana pasar future melihat delapan komoditi yang menjadi andalan utama Indonesia, terkoreksi juga mungkin sampai 11 persen di tahun 2015.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI