Rupiah Tembus 13 Ribu, Publik Tidak Percaya Lagi kepada Jokowi

Doddy Rosadi Suara.Com
Selasa, 10 Maret 2015 | 14:28 WIB
Rupiah Tembus 13 Ribu, Publik Tidak Percaya Lagi kepada Jokowi
Presiden Joko Widodo (kedua kanan). (Antara/Siswowidodo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang menyentuh Rp. 13.000, membuktikan hilangnya kepercayaan publik kepada Presiden Joko Widodo. Anggota Komisi XI DPR RI, Ecky Awal Mucharam mengatakan, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika bukan hanya dipengaruhi oleh kondisi perekonomian dunia.

“Yang paling penting adalah hilangnya kepercayaan pada Jokowi yang gagal memenuhi harapan publik secara umum maupun pasar secarar khusus,” kata Ecky, dalam surat elektronik yang diterima suara.com, Selasa (10/3/2015).

Menururt Ecky, selama semester petama pemerintahan berjalan, tidak ada kebijakan-kebijakan ekonomi Jokowi yang mendorong pengurangan defisit transaksi berjalan. Justru Jokowi membuat kegaduhan dan blunder-blunder politik yang membuat para investor dan pasar ragu.

Kata Ecky, terpuruknya nikai rupiah pada dolar dan mata uang negara ekonomi kuat lainnya akan memberatkan perekonomian Indonesia, baik pemerintah maupun sektor swasta. Besarnya utang dalam valas baik pemerintah dan swasta yang jatuh tempo di 2015 membuat kebutuhan valas bertambah. Diperparah dengan utang valas yang tidak dilindungi nilai hedging.

“Utang swasta kita mencapai kisaran 170 miliar dolar dan pemerintah 130 miliar dolar. Bisa dibayangkan kebutuhan valas untuk cicilan pokok dan bunganya. Kondisi rupiah yang terus turun akan berpengaruh pada realisasi dari asumsi makro kita. Baik pengaruh langsung maupun tidak langsung. Yang paling berbahaya adalah tidak tercapainya target penerimaan pajak kita karena adanya penurunan aktivitas ekonomi karena kenaikan harga barang-barang modal dan bahan baku impor yang berpengaruh dan penurunan keuntungan perusahan Wajib Pajak. Sudah saatnya Jokowi menunjukan kemampuannya mengelola negara dan pemerintahan. Persoalan ekonomi, sosial, dan pokitik tidak bisa diselesaikan dengan blusukan dan pencitraan,” kata Ecky.

Pada perdagangan pagi tadi, rupiah diperdagangkan di posisi Rp13.030 per dolar Amerika. Rupiah masih belum bisa keluar dari level Rp13 ribu karena besarnya tekanan dari eksternal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI