Suara.com - PT Nyonya Meneer terancam pailit jika pengajuan penundaan kewajiban pembayaran utang terhadap kreditur yang menggugat perusahaan jamu ini ke Pengadilan Tata Niaga Semarang tidak tercapai.
"Kalau PKPU-nya gagal bisa mengarah ke pailit," kata Ketua Pengadilan Tata Niaga Semarang Dwiarso Budi di Semarang, Selasa, (9/3/2015)
Dwiarso Budi merupakan hakim ketua yang menyidangkan gugatan PT Nata Meridian Investara terhadap PT Nyonya Meneer.
Pamasok tunggal PT Nyonya Menner tersebut mengajukan gugatan pembayaran utang sebesar Rp89 miliar. Dwiarso menuturkan sebagai hakim ketua yang menyidangkan kasus ini, dirinya masih menunggu laporan dari hakim pengawas.
Saat ini, lanjut dia, proses persidangan sudah memasuki masa pembahasan PKPU sementara selama 45 hari. Penentuan mengenai penetapan PKPU tetap akan disampaikan majelis hakim pada sidang Selasa (10/3/2015).
Pada PKPU tetap tersebut, menurut Dwiarso, selama 270 hari antara pihak PT Nyonya Meneer dan para krediturnya harus berunding untuk mencari kesepakatan tentang pembayarakan kewajiban utang tersebut.
Sebelumnya, PT Nata Meridian Investara ajukan gugatan ke Pengadilan Tata Niaga Semarang terhadap PT Nyonya Meneer atas kewajiban pembayaran utang sebesar Rp89 miliar. Dari hasil persidangan, terungkap total kewajiban pembayaran utang yang harus dipenuhi PT Nyonya Meneer terhadap para debiturnya mencapai Rp267 miliar. (Antara)
Perusahaan Jamu PT Nyonya Meneer Terancam Pailit
Doddy Rosadi Suara.Com
Senin, 09 Maret 2015 | 14:56 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
REKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 21:03 WIB
Bisnis | 20:15 WIB
Bisnis | 20:07 WIB
Bisnis | 18:37 WIB
Bisnis | 17:56 WIB
Bisnis | 16:44 WIB