Elizabeth Holmes, Menjadi Kaya-raya karena Takut Jarum Suntik

Doddy Rosadi Suara.Com
Jum'at, 06 Maret 2015 | 12:00 WIB
Elizabeth Holmes, Menjadi Kaya-raya karena Takut Jarum Suntik
Elizabeth Holmes. (www.wired.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Elizabeth Holmes kembali masuk dalam daftar orang terkaya di dunia yang dikeluarkan oleh Forbes, beberapa hari lalu. Dia adalah perempuan termuda terkaya di Amerika dan juga di dunia. Di usia 31 tahun, Holmes diperkirakan mempunyai kekayaan lebih dari 4,5 miliar dolar Amerika.

Banyak orang sukses di dunia yang tidak lulus kuliah. Pendiri Microsoft Bill Gates dan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg tidak pernah menyelesaikan pendidikanya di kampus. Holmes juga tidak pernah merasakan bangku kuliah hingga selesai. Di usia 19 tahun, dia meninggalkan Universitas Stanford dan memutuskan untuk mendirikan perusahaan sendiri.

Sebagai modal awal, Holmes menggunakan dana pendidikan yang sudah disiapkan orangtuanya.

“Saya rasa banyak anak muda yang mempunyai ide cemerlang dan juga pandangan yang luar biasa. Namun, terkadang mereka menunggu sebelum memberikan arti untuk kehidupannya. Yang saya lakukan hanya memulai lebih awal,” ungkapnya.

Lewat perusahaannya, Theranos, Holmes berhasil meraup 76 miliar dolar Amerika dari industri diagnostic laboratorium. Kata dia, industri itu hanya tinggal menunggu gangguan karena tes darah tidak pernah berubah sejak didirikannya laboratorium modern pada 1960.

Ide awal Holmes: tidak ada lagi botol dan alat untuk menghentikan pendarahan. Cara yang dilakukan Holmes adalah dengan menggunakan sesuatu sekecil peniti untuk mendapatkan darah dan disimpan di tempat yang lebih kecil dari uang sepeser.

Menurut Holmes, cara ini bisa membuat orang akan lebih sering lagi melakukan tes darah dan membantu untuk mendeteksi penyakit lebih awal. Sejak lama, Holmes mempunyai keinginan untuk bisa membantu orang lain. Sifat Holmes ini sepertinya menurun dari ayahnya, Christian Holmes IV yang sempat bekerja sebagai relawan kemanusiaan di USAID.

“Ayah saya bekerja di bagian bantuan untuk bencana, jadi di rumah banyak foto anak kecil dari seluruh dunia. Saya yakin itulah yang ingin saya lakukan. Ketika itulah saya sadar bahwa sebuah perusahaan bisa menjadi kendaraan untuk memberikan dampak langsung atas perubahan yang akan dibuat,” ujarnya.

Holmes kemudian mendirikan Theranos Wellness Center. Di tempat itu, ada majalah dan juga musik serta menawarkan tes darah dengan cara yang tidak menyakitkan. Tujuan utama Holmes adalah mempunyai minimal satu cabang di setiap lima mil di Amerika.
Theranos bekerja sama dengan perusahaan farmasi Walgreens untuk membuat keinginan Holmes menjadi kenyataan.

“Ini membuat tes darah menjadi lebih dekat kepada tempat tinggal warga dan juga mengubah jam operasional sehingga pada akhir pekan atau tengah malam tetap bisa mendapatkan akses untuk melakukan tes. Anda tidak harus meninggalkan pekerjaan,” kata Holmes.

Holmes juga menerapkan transparansi dalam menjalankan tes darah. Tarif dari 1.000 tes yang dilakukan di Theranos dipasang di laman resmi mereka. Berdasarkan data dari American Clinical Laboratory Association, lebih dari 7 miliar laboratorium melakukan tes darah setiap tahun dan 80 persen hasil laboratorium menentukan dari tindakan klinis yang akan diambil.

“40-60 persen warga Amerika saat ini tidak mendapatkan tes yang sesuai dari dokter yang mereka kunjungi. Terkadang, karena mereka tidak sanggup membayar atau karena mereka takut terhadap jarum,” jelasnya.

Ternyata, Holmes juga mempunyai ketakutan yang sama terhadap jarum.

“Saya punya keyakinan apabila kita berasal dari planet lain dan kita duduk lalu memasukkan kepala untuk eksperimen, konsep memasukkan jarum ke tubuh seseorang dan menyedot darah mereka maka hal itu mungkin bisa dianggap sebagai sesuatu yang bagus,” terangnya.

Kata dia, tes darah yang diciptakannya akan membuat orang tidak takut lagi untuk melakukan tes darah sehingga bisa menyelamatkan nyawa seseorang. Selain itu, tes darah tidak perlu dilakukan ke sejumlah laboratorium yang terpisah.

Tekonologi yang dibuat Holmes mampu menyediakan banyak informasi secara efisien. Bahkan, tes ini bisa dilakukan di apotek dan tidak harus mengunjungi dokter atau laboratorium. Hasilnya juga bisa keluar dalam waktu empat jam. Hebatnya lagi, satu tetes darah bisa digunakan untuk berbagai tes.

Kini, Theranos sudah bernilai lebih dari 9 miliar dolar Amerika. Holmes yang masih tetap takut terhadap jarum suntik itu menerima penghargaan "2015 Horatio Alger Award" untuk bidang kepemimpinan. Dia adalah penerima penghargaan termuda sejak penghargaan ini dibuat ditahun 1947. (CNN/Elitedaily)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI