Suara.com - Pemerintah disarankan mempercepat penyaluran beras untuk warga miskin (raskin). Langkah ini untuk mengurangi tekanan terhadap harga beras di pasar.
Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia, Khudori mengatakan, ada 15 juta rumah tangga yang berhak menerima raskin setiap bulan. Dengan percepatan penyaluran raskin, kata Khudori, bisa mengurangi tekanan terhadap harga beras di pasar.
“Akan lebih baik kalau raskin untuk Maret, April dan Mei dicairkan lebih cepat. Saat ini kan harga beras terus naik, kalau raskin dicairkan lebih cepat maka akan mengurangi beban warga miskin dan juga mengurangi tekanan terhadap harga di pasar,” kata Khudori kepada suara.com melalui sambungan telepon, Jumat (27/2/2015) malam.
Kata dia, percepatan penyaluran raskin hanya akan mengurangi 10 persen stok beras Bulog. Namun, kata dia, percepatan penyaluran raskin ini bisa membuat para pedagang beras tidak terlalu memainkan harga.
Menurut dia, anomali cuaca menjadi penyebab lain naiknya harga beras. Seharusnya, Februari hingga Mei sudah terjadi panen raya. Namun, karena musim hujan yagn datang terlambat maka masa paceklik semakin panjang.
Dia mengungkapkan, pedagang beras di pasar yang biasanya mendapat pasokan 3.000 ton beras per hari kini hanya menerima 1.500 ton per hari. Stok yang berkurang ini mengakibatkan harga beras terus naik.
Ini Cara yang Harus Dilakukan untuk Turunkan Harga Beras
Doddy Rosadi Suara.Com
Sabtu, 28 Februari 2015 | 13:48 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Beras di Jakarta Mahal, Pramono Anung Optimis Program Anies Baswedan Jadi Solusi
26 Oktober 2024 | 03:00 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 17:13 WIB
Bisnis | 16:05 WIB
Bisnis | 15:36 WIB
Bisnis | 15:19 WIB
Bisnis | 14:57 WIB