2015, BPJS Ketenagakerjaan Target Kelola Dana Rp233 Triliun

Jum'at, 27 Februari 2015 | 23:19 WIB
2015, BPJS Ketenagakerjaan Target Kelola Dana Rp233 Triliun
DPR minta BPJS transparan. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menargetkan dana kelola secara nasional Rp233 triliun pada 2015. Target itu diyakini akan tercepai sampai akhir tahun ini.

"Pada 1 Januari 2015 kami mulai dengan dana kelola Rp187 triliun, kami harap di akhir 2015 ini dana kelola kami mencapai Rp233 triliun," kata Direktur Investasi BPJS Ketenagakerjaan Jeffry Haryadi seusai menghadiri Rakorda BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Sulawesi Maluku di Makassar, Jumat (27/2/2014).

Jeffry menjelaskan bahwa dana Jaminan Hari Tua (JHT) memberi kontribusi terbesar pada besaran dana kelola tersebut. Besarnya sampai 85 persen dari total dana kelola tersebut.

"Selain karena iurannya yang paling besar yakni 5,75 persen, juga dana tersebut merupakan akumulasi dana sejak berdirinya PT Jamsostek Persero," paparnya.

Sementara Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian, lanjutnya, berkontribusi sekitar 15 persen. Sedangkan untuk Jaminan Pensiun, ia mengatakan bahwa kontribusinya diperkirakan kurang dari Rp5 triliun.

"Targetnya tidak terlalu besar, karena tahun ini baru akan berjalan selama 6 bulan," tambahnya. Jaminan Pensiun ini baru akan berlaku mulai 1 Juli mendatang.

Jeffry mengungkapkan bahwa kontribusi Kawasan Timur Indonesia (KTI) terhadap dana kelola BPJS Ketenagakerjaan masih sangat kecil. Nilainya masih 10 persen.

"Kalau kita mendefinisikan KTI sebagai Sulawesi, Maluku, dan Papua. Maka kontribusinya masih di bawah 10 persen," ujarnya.

Meski demikian, menurut Jeffry, KTI memiliki potensi besar untuk meningkatkan jumlah dana kelola maupun kepesertaannya. "Kami ingin mengoptimalkan potensi ini," pungkasnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI