Suara.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan mengevaluasi penutupan pabrik otomotif General Motors di Bekasi, Jawa Barat, serta berkoordinasi dengan kementerian teknis terkait dampak yang ditimbulkan.
"Efeknya masih belum dilihat, perlu kajian lagi. Kami masih terus lakukan evaluasi," kata Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal BKPM Farah Ratnadewi Indriani di Jakarta, Jumat, (27/2/2015).
Menurut Farah, pihaknya perlu berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian, yang memang terkait langsung dalam sektor di mana pabrik itu bergerak.
Sementara pihaknya, akan terus berusaha mengawal penanaman modal guna mencapai tujuan pemerintah menjadi negara tujuan investasi terkemuka di Asia.
"Karena itu kami optimalkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat di BKPM, supaya investasi mungkin lebih kondusif. Pekerjaan rumah selanjutnya adalah menyederhanakan perizinan. Mudah-mudahan jika sudah terintegrasi, biayanya rendah itu tentu bisa meningkatkan iklim usaha yang lebih kondusif bagi pelaku usaha lokal maupun asing," katanya.
Farah melanjutkan, pihaknya akan terus mengkaji dampak penutupan pabrik perusahaan otomotif asal Amerika Serikat itu terhadap iklim investasi di Indonesia.
Menurut dia, masih banyak yang perlu didalami terkait penutupan pabrik guna memperbaiki layanan investasi di Tanah Air.
"Kita lihat ya, dampaknya masih banyak. Mereka tutup mau (pindah) kemana kan kita belum tahu. Mereka pasti punya 'cost benefit analysis' (analisis biaya keuntungan) kenapa memutuskan menutup. Jadi kami masih terus lakukan evaluasi," ujarnya.
Sebelumnya, General Motors, produsen mobil terbesar Amerika mengatakan bahwa mereka akan menghentikan produksinya di Indonesia pada tahun ini.
Kendati demikian, mereka akan terus menjual kendaraan merek Chevrolet di Indonesia melalui "dealerships" (hak penjualan).
Kegiatan produksi di pabrik yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat, akan ditutup pada akhir Juni 2015. (Antara)
General Motors Tutup Pabrik di Bekasi, BKPM Lakukan Evaluasi
Doddy Rosadi Suara.Com
Jum'at, 27 Februari 2015 | 14:32 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Jadi Tersangka Korupsi Gula, Ingat Lagi Alasan Tom Lembong Diberhentikan Jadi Mendag oleh Jokowi
31 Oktober 2024 | 15:50 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 09:11 WIB
Bisnis | 09:02 WIB
Bisnis | 08:57 WIB
Bisnis | 08:52 WIB
Bisnis | 07:08 WIB
Bisnis | 06:15 WIB