Suara.com - Kebijakan pada sektor industri di Indonesia dinilai tidak berpihak pada usaha kecil dan menengah (UKM) di mana pemerintah seringkali mengabaikan industri rakyat yang dikembangkan dalam skala kecil rumah tangga.
Pengamat ekonomi dari Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (Akses) Suroto mengatakan UKM dan industri rumah tangga justru seharusnya menjadi kekuatan ekonomi nasional.
"Di berbagai daerah bahkan industri rakyat banyak yang sudah gulung tikar. Sebut misalnya industri ukiran di Jepara, industri kulit dan perak di Yogyakarta, industri logam di Tegal dan lain sebagainya," katanya.
Menurut dia, kebijakan pemerintah pada sektor perindustrian yang selalu mengandalkan investasi asing dan impor teknologi harus segera dirombak.
Ia menyarankan agar adanya hubungan sub-kontrak dari industri besar dengan usaha industri skala rumah tangga.
"Hubungan mutual dan saling ketergantungan antara industri skala besar dan kecil itu akan lebih menjamin industri kita secara berkelanjutan," katanya.
Indonesia, kata dia, bisa belajar dari Jepang yang komponen industri besarnya ditopang oleh 50 persen lebih industri skala rumah tangga.
"Matinya industri rakyat itu juga sebetulnya sangat merugikan karena kita kehilangan sumber inovasi yang penting bagi pertumbuhan bisnis dan industri," katanya.
Ia menambahkan, banyak riset ilmiah di berbagai negara telah membuktikan bahwa inovasi itu muncul justru lebih banyak datang dari industri skala kecil.
Oleh karena itu ia meminta Pemerintah untuk melindungi industri rakyat dengan memberikan dorongan inovasi.
"Kalau perlu belikan paten dari produk yang memang dapat membangkitkan industri rakyat. Dari paten yang dibeli tersebut kemudian baru dikembangkan bentuk-bentuk inovasi lainya," katanya. (Antara)
Pemerintah Masih Abai terhadap Industri Skala Rumah Tangga
Doddy Rosadi Suara.Com
Kamis, 26 Februari 2015 | 12:32 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Kembangkan Ekosistem UMKM secara Profesional, UnionSPACE Luncurkan 7 Cabang Baru di 3 Kota
25 November 2024 | 11:20 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 10:14 WIB
Bisnis | 10:03 WIB
Bisnis | 09:10 WIB
Bisnis | 09:07 WIB
Bisnis | 09:04 WIB
Bisnis | 09:01 WIB
Bisnis | 08:18 WIB