Suara.com - Musibah yang melanda pesawat AirAsia QZ8501 akhir tahun lalu memberikan dampak yang besar terhadap kinerja maskapai penerbangan asal Malaysia tersebut. Dalam laporan terakhir, jumlah penumpang AirAsia terus menurun.
Bukan itu saja, AirAsia juga berencana untuk mengurangi rute penerbangan, melakukan reorganisasi staf serta menunda pembelian pesawat sebagai upaya untuk mengurangi kerugian yang dialami.
“Pengurangan kapasitas dan juga biaya di dalam organisasi merupakan dua strategi yang akan dilakukan pada tahun ini,” kata Benyamin Ismail, pelaksana tugas CEO AirAsia X.
Dalam lima kuartal terakhir, AirAsia X terus mengalami kerugian. Ketatnya persaingan di industri penerbangan di Asia Tenggara membuat kinerja AirAsia ikut terkena imbasnya.
Selain itu, melemahnya nilai tukar ringgit membuat saham AirAsia menembus titis terendah di bursa saham di Malaysia. Benyamin mengatakan, AirAsia X menargetkan untuk bisa kembali meraih keuntungan pada tahun ini.
Benyamin ditetapkan sebagai pelaksana tugas setelah CEO sebelumnya yaitu Azran Osman Rani mengundurkan diri. Meski jumlah penumpang terus turun setelah terjadinya musibah yang dialami QZ8510 yang jatuh di Selat Karimatan, Kalimantan Tengah, Benyamin yakin AirAsia bisa krmbali meraih keuntungan.
Maskapai itu juga belum ada rendana untuk mencari dana baru setelah sebelumnya melakukan rights issue yang menghasilkan 109 juta dolar Amerika pada bulan lalu. (Reuters)
Pascamusibah QZ8501, Penumpang AirAsia Turun Drastis
Doddy Rosadi Suara.Com
Rabu, 25 Februari 2015 | 15:09 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Inilah Aplikasi Pemesanan Perjalanan Terbaik di Asia Versi World Travel Tech Awards 2024
25 November 2024 | 14:51 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 20:19 WIB
Bisnis | 19:12 WIB
Bisnis | 18:51 WIB
Bisnis | 17:29 WIB
Bisnis | 17:06 WIB