Dana Asing Terus Mengalir, IHSG Kembali Cetak Rekor

Doddy Rosadi Suara.Com
Selasa, 24 Februari 2015 | 17:37 WIB
Dana Asing Terus Mengalir, IHSG Kembali Cetak Rekor
Bursa Efek Indonesia. (suara.com/Kurniawan Mas'ud)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia kembali mencatat rekor baru ke posisi 5.417,31 poin seiring aliran masuk investasi asing ke pasar modal masih marak.

IHSG BEI ditutup naik sebesar 14,03 poin atau 0,26 persen ke posisi 5.417,31. Sementara itu indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat sebesar 2,33 poin atau 0,25 persen ke posisi 944,46.

"IHSG masih berada pada jalur tren penguatan jangka pendek, proses pencetakan rekor baru IHSG terus berlanjut dimulai pada 18 Februari 2015 lalu hingga saat ini secara berturut-turut," kata Analis Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya di Jakarta, Selasa, (24/2/2015).

Menurut dia, rally penguatan IHSG BEI itu seiring dengan aliran dana asing yang terus masuk ke pasar saham menyusul kesigapan pemerintah Indonesia dalam menata perekonomian di tengah perlambatan global.

Dalam data perdagangan saham di BEI, tercatat pelaku pasar asing mencatatkan beli bersih (foreign net buy) sebesar Rp421,238 miliar pada awal pekan ini, (Selasa, 24/2). Secara kumulatif sejak awal tahun 2015 ini tercatat pembelian bersih investor asing sebesar Rp8,571 triliun.

Sementara itu, Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan bahwa menjelang testimoni Ketua Federal Reserve Janet Yellen pada pekan ini sebagian investor terlihat tetap waspada sehingga nilai beli bersih asing menurun dibandingkan awal pekan (Senin, 23/2) yang sebesar Rp708,189 miliar.

"Diharapkan the Fed memberikan indikasi waktu tentang kenaikan suku bunga AS," katanya.

Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 229.675 kali dengan volume mencapai 4,10 miliar lembar saham senilai Rp4,81 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 138 saham, yang melemah 171 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 103 saham. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI