Lion Air Kembalikan Rp526 Juta ke Angkasa Pura II

Siswanto Suara.Com
Minggu, 22 Februari 2015 | 15:08 WIB
Lion Air Kembalikan Rp526 Juta ke Angkasa Pura II
Pesawat Lion Air di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (20/2). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan maskapai Lion Air sudah mengembalikan dana talangan refund tiket sebesar Rp526,89 juta ke PT Angkasa Pura II (Persero). Dana ini tadinya diberikan kepada calon penumpang yang minta refund karena kecewa atas delay berkepanjangan maskapai tersebut sejak Rabu (18/2/2015) lalu.

"Sebelumnya melalui penandatanganan berita acara oleh pihak Angkasa Pura, Kemenhub, Otoritas Bandara, dan Lion Air, kami sediakan dana sebesar Rp4 miliar untuk menalangi "refund" tiket penumpang dan ternyata hanya terpakai Rp526,89 juta," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Budi Karya Sumadi di Jakarta, Minggu (22/2/2015).

Dalam berita acara tersebut, katanya, tertulis bahwa pihak Lion Air diberi waktu dua minggu untuk mengembalikan dana talangan.

"Tapi nyatanya tidak sampai dua minggu mereka sudah mengembalikan dana untuk refund, dan uang tersebut langsung masuk ke rekening kami hari ini," ujarnya sambil menunjukkan bukti transfer dari Lion Air kepada para awak media yang hadir.

Uang tersebut digunakan untuk membayar refund tiket 548 penumpang yang seluruhnya dibayarkan melalui gerai yang dibuka di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada Jumat (20/2/2015).

"Jadi tiap penumpang menerima sekitar Rp1 juta, di dalamnya sudah termasuk dengan dana kompensasi Rp300 ribu dan PSC," kata Budi.

Ia juga menjelaskan bahwa mekanisme pengelolaan uang dan proses refund seluruhnya dilakukan oleh AP II sehingga tidak ada sepeser pun dana yang berpindah dari AP II ke Lion Air.

Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I Basuki Mardianto menjelaskan tindakan meminta pihak AP II untuk menalangi dana refund tiket penumpang Lion Air tersebut diambil sebagai solusi paling cepat yang bisa ditempuh saat kondisi darurat yang terjadi di Terminal 1A, 1B, dan 3 sejak Rabu lalu.

"Karena pada saat itu kondisi sudah sangat genting, banyak penumpang yang emosi hingga merusak fasilitas bandara, maka kami ambil keputusan itu agar kerusakan tidak semakin parah," tuturnya.

Selain itu, keputusan dana talangan diambil agar tidak semakin memperburuk citra penerbangan di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI