Suara.com - Selama sepekan terkakhir, harga beras di sejumlah pasar di Jakarta mengalami kenaikan harga. Hal tersebut dipicu oleh masalah produksi di sentra-sentra padi. Selain itu, ada faktor suplai dari sistem operasi pasar yang dilakukan Perum Bulog.
Menurut Hilman, pedagang beras di Pasar Induk Kramat Jati , harga beras melonjak akibat Bulog tidak rutin mengucurkan beras operasi pasar setiap 2 hari sekali kepada pedagang beras. Padahal, kata dia, operasi pasar ini bisa mengintervensi harga beras di tingkat pedagang.
"Kalau dulu 2 hari sekali kami diberikan jatah 5 ton per pedagang dengan harga tebus Rp 7.100/kg. Kalau sekarang kami hitung 5 ton per pedagang per bulan," kata Hilman kepada Suara.com di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (20/2/2015).
Untuk itu, Hilman meminta Bulog segera mengintervensi harga beras di Pasar Induk Kramat Jati.
"Sekarang sekali sebulan dan stop lagi. Otomatis harga naik. Seharusnya beras Bulog segera kucurkan. Tinjaulah kemari dan lihat suasana," pungkasnya.
Harga seluruh jenis beras di DKI Jakarta khususnya di Pasar Induk Kramat Jati melonjak naik, untuk beras jenis IR 4 yang paling murah dijual Rp10.000/kg, padahal normalnya Rp 8.500/kg. Kemudian IR 3 dengan kualitas medium dari Rp 9.000/kg menjadi Rp 10.600/kg. IR 2 juga naik dari Rp 9.500/kg menjadi Rp 11.000/kg, dan beras jenis IR I naik dari Rp 10.000/kg menjadi Rp 12.000/kg.
Harga Beras di Jakarta Masih Terus Naik
Jum'at, 20 Februari 2015 | 14:55 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Program Bulog Hijau: Tanam 570 Bibit Mangrove di Bali, Selamatkan Ekosistem Pesisir
25 November 2024 | 18:00 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 20:19 WIB
Bisnis | 19:12 WIB
Bisnis | 18:51 WIB
Bisnis | 17:29 WIB
Bisnis | 17:06 WIB