Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno akan mengatur seluruh anak dan cucu perusahaan BUMN. Kata dia, banyak bisnis anak dan cucu perusahaan BUMN yang tidak sejalan dengan bisnis induknya perushaan BUMN itu sendiri.
Sebagai contoh, lanjut Rini, seperti PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), yang memiliki anak perusahaan di bidang bisnis air minum mineral. Padahal Krakatau Steel merupakan BUMN penghasil baja.
"Sekarang beberapa BUMN keluar dari core bisnis, melakukan bisnis beraneka macam, misalnya Krakatau Steel dengan bisnis baja memiliki perusahaan air minum," kata Rini di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (13/2/2015).
Selain itu, Rini juga mencontohkan, ada beberapa perushaan BUMN yang memiliki lini bisnis rumah sakit padahal induk usahanya bukan perusahaan terkait kesehatan, seperti perusahaan perkebunan dan pelayaran yang memiliki rumah sakit sendiri.
Lanjut Rini, total anak dan cucu usaha mencapai 700 perusahaan, hal tersebut di luar jumlah perusahaan pelat merah sebagai induk yang mencapai 119 BUMN.
"Total ada 700 untuk anak dan cucu usaha," jelasnya.
Untuk itu, Rini menutukan, Kementerian BUMN akan menata semua anak dan cucu usaha BUMN, dengan pengaturan, apakah dijual atau digabungkan dengan BUMN lain yang memiliki lini bisnis serupa.
"Kita tetap pengawasan mendalam ke anak dan cucu. Kita akan lebih menata sehingga BUMN tidak keluar terlalu jauh dari core bisnis," pungkasnya.
BUMN Punya 700 Anak Cucu Perusahaan, Ini Komentar Menteri Rini
Sabtu, 14 Februari 2015 | 06:27 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Erick Thohir Rombak Direksi PT PAL, Kaharuddin Djenod Tetap Dirut Meski Rangkap Jabatan
17 Desember 2024 | 16:26 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 14:25 WIB
Bisnis | 14:24 WIB
Bisnis | 14:12 WIB
Bisnis | 14:04 WIB
Bisnis | 13:53 WIB
Bisnis | 13:27 WIB