Konsultasi: Waspada, Ini Ciri-ciri Investasi Bodong

Doddy Rosadi Suara.Com
Rabu, 11 Februari 2015 | 12:00 WIB
Konsultasi: Waspada, Ini Ciri-ciri Investasi Bodong
Ilustrasi: Investasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Assalamualaikum Mbak Sari

Saya Dewi, staf HRD di salah satu perusahaan swasta di Jakarta. Beberapa hari lalu saya dapat selebaran tentang investasi sedekah yang dikeluarkan salah satu Ustadz ternama di Indonesia. Tetapi jujur saya ragu dengan investasi sedekah itu karena modelnya hampir mirip dengan praktik money game yang sering terjadi.

Yang ingin saya tanyakan, bagaimana caranya untuk membedakan sebuah investasi itu money game atau tidak. Karena banyak teman saya yang tertarik dengan investasi sedekah itu dan mereka sangat yakin bahwa itu bukan money game karena dikeluarkan oleh Ustadz yang cukup terkenal.

Terima kasih Mbak Sari

Waalaikum salam, mbak Dewi.

Saya memang pernah mendengar penawaran berupa Investasi Sedekah yang marak pada tahun 2013 lalu, dan sekarang sudah tidak terdengar lagi kabarnya. Apakah ini yang dimaksud oleh mbak Dewi?

Saya tidak akan membahas tentang produk tersebut, tapi lebih menjelaskan mengenai ciri-ciri penipuan investasi / investasi bodong sehingga jika suatu saat Anda mendapat penawaran investasi semacam itu, dapat menghindarinya.

Suatu penawaran investasi perlu dicurigai jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Menawarkan keuntungan yang sangat tinggi / tidak wajar dan nilainya pasti. Misalkan dijanjikan keuntungan 2-5% per bulan atau 24-60% per tahun. Sebagai catatan , untuk saham  yang potensi keuntungannya paling tinggi, sekitar 25-30% per tahun.

2. Tidak ditawarkan melalui media resmi, melainkan  melalui online / selebaran yang sulit dilacak lokasinya.

3. Menggunakan konsep member get member, tetapi tidak ada fisik barang yang dijual belikan, kalaupun ada harganya jauh di atas harga pasar

4. Kadang menggunakan public figure, seperti pejabat, tokoh agama, dll

5. Mengaitkan investasi dengan charity / ibadah

6. Mengesankan tidak ada risiko. Setiap investasi pasti ada risikonya.

7. Tidak memiliki ijin usaha, kalaupun ada tidak sesuai antara izin dengan kegiatan usaha yang dilakukan.

Tujuan dari Investasi sangat berbeda dengan sedekah. Investasi bertujuan untuk mendapatkan keuntungan materi atas dana yang kita miliki, sedangkah sedekah lebih bertujuan untuk ibadah sehingga agak sulit untuk disatukan.

Tentunya masih banyak pilihan untuk kita bisa murni bersedekah tanpa mengharap keuntungan materi. Begitu pula dengan pilihan investasi dari lembaga resmi yang dapat dipertanggung jawabkan hasilnya. Semoga penjelasan ini bisa membantu.

Wassalam,

Sari Insaniwati, CFP

PT. Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner 
Website. www.mre.co.id, Portal. Kemandirian Finansial, Blog : Kemandirian Finansial Blog
Fanspage. MreFinancialBusinessAdvisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. [email protected],
Youtube. Mitra Rencana Edukasi – MRE Indonesia

Visit : Workshop Smart Money Game

Artikel ini merupakan kerja sama suara.com dengan Mitra Rencana Edukasi Financial & Business Advisory. Apabila anda ingin mengajukan pertanyaan seputar perencanaan keuangan, silakan kirim pertanyaan anda ke alamat [email protected].

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI