Cadangan Devisa Naik, Indeks Saham Kembali ke Level 5.300

Doddy Rosadi Suara.Com
Jum'at, 06 Februari 2015 | 17:38 WIB
Cadangan Devisa Naik, Indeks Saham Kembali ke Level 5.300
Bursa Efek Indonesia. (suara.com/Kurniawan Mas'ud)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menembus level 5.300. Pada sesi penutupan perdagangan, Jumat (6/2/2015), IHSG ditutup naik sebesar 51,38 poin atau 0,97 persen ke posisi 5.331,27.

Direktur Investasi PT Valbury Capital Management Andreas Yasakasih mengatakan bahwa meningkatnya data cadangan devisa Indonesia menjadi salah satu faktor penopang bagi IHSG BEI bergerak menguat.

"Data itu menunjukan bahwa kondisi fundamental ekonomi Indonesia cukup kuat," katanya.

Dalam data Bank Indonesia (BI), tercatat posisi cadangan devisa Indonesia akhir Januari 2015 meningkat menjadi 114,25 miliar dolar Amerika dari 111,86 miliar dolar Amerika pada 31 Desember 2014.

Menurut dia, perekonomian Indonesia yang cukup solid itu mendorong aliran dana asing masuk ke pasar saham cukup agresif. Dalam data BEI, tercatat pelaku pasar asing membukukan beli bersih sebesar Rp1,188 triliun pada akhir pekan ini (Jumat, 6/2/2015).

Dari eksternal, lanjut dia, harga minyak dunia yang perlahan menglami penguatan ke level 52 dolar AS per barel pada akhir pekan ini berdampak pada saham-saham komoditi sehingga memberi efek positif pada sektor lainnya.

Andreas Yasakasih menambahkan likuiditas global yang diperkirakan marak pada tahun ini menyusul kebijakan pelonggaran stimulus keuangan dari bank sentral Eropa dan Jepang juga mulai diantisipasi pelaku pasar saham.

"Kebijakan bank sentral itu akan mendorong peralihan aset dari negara maju ke negara-negara berkembang yang prospektif salah satunya Indonesia," katanya.

Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 217.271 kali dengan volume mencapai 4,64 miliar lembar saham senilai Rp5,23 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 200 saham, yang melemah 97 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 92 saham. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI